Follow Us

Terkenal sebagai Gunung Paling Ekstrem, Inilah 3 Kisah Tragis Mayat di Everest yang Bikin Merinding

Rebi - Selasa, 12 November 2019 | 08:30
Terkenal sebagai Gunung Paling Ekstrem, Inilah 3 Kisah Tragis Mayat di Everest yang Bikin Merinding
Kolase wiken.id

Terkenal sebagai Gunung Paling Ekstrem, Inilah 3 Kisah Tragis Mayat di Everest yang Bikin Merinding

Francys Arsentiev dan suaminya, Sergei, merupakan dua orang yang gemar mendaki dan ingin menaklukkan Everest pada tahun 1998.

Francys memiliki tujuan untuk menjadi wanita Amerika pertama yang mencapai puncak Everest tanpa menggunakan oksigen tambahan.

Setelah dua percobaan yang gagal, dia akhirnya berhasil tetapi tidak pernah bisa merayakan pencapaiannya.

Karena kekurangan oksigen tambahan, pasangan ini bergerak perlahan dan tidak dapat mencapai puncak sampai larut malam pada tanggal 22 Mei, yang memaksa mereka untuk menghabiskan satu malam lagi di Death Zone.

Pasangan itu menjadi terpisah pada malam terakhir ini dan Sergei melakukan perjalanan ke Camp IV, dengan asumsi bahwa istrinya telah melakukan hal yang sama.

Setelah mengetahui ketidakhadirannya, Sergei berlari kembali ke puncak dengan oksigen dan obat-obatan dengan harapan menyelamatkan istrinya.

Sementara pada tanggal 23 Mei, sebuah tim Uzbekistan menemukan Francys setengah hidup dan tidak dapat bergerak sendiri.

Mereka membawanya turun sejauh mungkin sampai oksigen mereka sendiri habis dan mereka harus meninggalkan Francys dan turun ke kemah.

Sepanjang jalan mereka melewati Sergei dalam perjalanan menuju pada Francys.

Itu adalah jam terakhir Sleeping Beauty yang menghantui yang mengokohkan legendanya.

Pada 24 Mei, pendaki Ian Woodall dan Cathy O'Dowd melihat sesosok tubuh tersentak dalam bayang-bayang First Step, salah satu dari tiga anak tangga di punggung timur laut.

Francys sangat kekurangan oksigen, beku, dan masih terikat pada jalur pendakiannya.

Editor : Wiken

Baca Lainnya

Latest