Temannya pun pun langsung melihat ke arah ponsel yang dipegangi lelaki bermasker itu.
Tak hanya sekali, saat angkot mulai sepi, pelaku kembali melakukan pelecehan lagi.
Dan ini membuat korban dan temannya semakin takut.
Korban pun berpindah tempat duduk di dekat pintu depan.
Namun tak disangka sang sopir menegurnya.
"Saya kaget saat sopir menegur, sopirnya bilang mbak jangan di depan pintu nanti nutupin spion,” ujar korban.
Korban pun berpikir mengapa dan apa hubungannya kursi di depan dengan menutupi spion.
"Saya keukeuh di situ, sampai bapak yang tadi bilang, 'iya mbak nanti nutupin sopirnya'," ujarnya.
Dengan perasaan takut campur panik, korban pun akhirnya menurut dan pindah ke kursi yang jauh dari si pelaku.
Korban menduga pelaku dan sopir saling kenal dan sekomplotan.