Teka-teki tersebut tentu saja masa depan Gojek pasca ditinggal pendirinya.
Terlepas dari hal tersebut, tak banyak yang tahu tentang kehidupannya.
Tak banyak yang tahu, Nadiem menjalankan pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.
Setelah tamat sekolah SMA, Nadiem mengambil kuliah jurusan International Relations di Brown Universiti Amerika Serikat.
Lalu Nadiem melanjutkan pasca-sarjana nya dengan gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Tidak langsung fokus merintis Go-Jek, pada 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company.
Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia sebagai Managing Editor.
Setelah keluar dari Zalora, fans berat ketoprak ini kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak 2011.