Follow Us

Kuda di Daearah Mati karena Dibantai, Mereka Disiksa Dengan Arus Listrik Sebelum Disembelih

Redaksi Wiken - Jumat, 25 Oktober 2019 | 14:20
Kasus Pembantaian Kuda di Queensland, Siapa yang Berhak disalahkan?
Jono Searle/EPA

Kasus Pembantaian Kuda di Queensland, Siapa yang Berhak disalahkan?

Rumah potong hewan ekspor seperti Meramist juga harus mematuhi aturan Uni Eropa tentang kesejahteraan hewan. Dalam aturan Uni Erpa ada larangan penggunaan listrik pada kuda.

Aturan ini juga mewajibkan ada dokter hewan dari pemerintah Australia di lokasi jagal hewan saat penyembelihan sedang berlangsung.

RSPCA (Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals) telah meminta departemen terkait untuk menyelidiki apakah semua standar Australia sudah dipatuhi atau belum.

Untuk sementara, pembantaian kuda dilakukan dengan metode yang identik dengan penyembelihan sapi atau domba.

Secara etis tidak berbeda jauh.

Baca Juga: Kurus, Tak Terawat, dan Harus Bersusah Payah untuk Mendapatkan Makan, Kuda-kuda Ini Akhirnya Bisa Cicipi Kebebasan dan Kehidupan yang Lebih Baik

Beberapa pemerintah negara bagian kini meminta penyelidikan atas kematian kuda dan meminta siapa yang bertanggung jawab.

Alasannya karena industri balap kuda harus mengakui bahwa ia tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab atas apa yang terjadi pada industri kuda yang dikembang biakan demi mencari keuntungan.

Industri balap kuda juga harus mengakui nasib kuda pacu setelah pensiun.

Menurut perkiraan oleh Coalition for the Protection of Racehorses, ada sekitar 4.000 ras kuda per tahun dibantai di Meramist saja.

Namun, Racing Australia terus menyatakan bahwa jumlahnya kurang dari 1% dari semua pensiunan kuda yang disembelih.

Sebesar 1% lainnya dikirim ke penjualan ternak.

Editor : Wiken

Latest