Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita itu memiliki takotsubo cardiomyopathy yaitu kondisi jantung sementara yang berkembang sebagai respon terhadap pengalaman emosional atau fisik yang intens.
Ini juga dikenal sebagai sindrom patah hati yang pada dasarnya berarti ruang pemompa utama jantung berubah bentuk.
Jadi memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efektif.
Sindrom patah hati paling sering dipicu oleh stres emosional atau fisik yang ekstrem, seperti kematian orang yang dicintai atau putusnya hubungan dengan orang lain yang signifikan.
Mereka yang berusia 50 tahun atau lebih adalah yang paling sering mengalaminya.
Baca Juga: Ngaku Lulus Kuliah Cepat dan Nilai Skripsi A, Kebohongan Syahrini Terungkap, Netizen: Iya-in Aja Deh
Menurut IFL Science kasus sindrom patah hati wanita ini adalah yang pertama kali dipicu karena mengonsumsi makanan.
Sebelumnya, orang lain yang menderita sindrom patah hati karena makanan memiliki hubungan dengan anafilaksis, reaksi alergi yang parah.
"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah laporan pertama kardiomiopati takotsubo yang dipicu oleh konsumsi wasabi," lapor IFL Science.
Wanita itu kemudian dirawat dengan inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) dan beta-blocker dan pulih dari patah hatinya tersebut.(*)