Pada awal tahun 1981, Chrisye mendekati sekretaris Guruh Soekarnoputra, yaitu Gusti Firoza Damayanti Noor (Yanti).
Saat yakin ingin menikah dengan Yanti, ada satu yang menjadi penghalang yakni agama.
Chrisye non-muslim sementara Yanti muslim.
Soal ini, Chrisye berujar, "Sebetulnya ada hal yang sudah mengusik saya, jauh sebelum bertemu Yanti. Yakni, krisis keimanan saya.
Di tengah kesibukan saya bermusik, sebetulnya saya merasakan kesepian yang misterius.
Saya seperti merindukan sesuatu yang tidak bisa saya gambarkan bentuknya.
Diam-diam saya menekuni agama Islam, hingga suatu saat saya menjadi sangat yakin. Saya ingin memeluk Islam.”
Keinginan itu ia pendam. Ia tak berani mengungkapkan, apalagi kepada orang tuanya.
"Saya pernah menangis semalaman karena memikirkan ini,” kata dia.
Susah-payah ia mengumpulkan keberanian menyampaikan ke ayahnya.