“Gejalanya seperti melihat dalam terowongan dan sering kali tidak bergejala,” ujar Ikke.
Sementara itu, pada tipe glaukoma sudut tertutup, gejalanya lebih berat, yaitu nyeri berat, pandangan kabur, pusing karena tekanan bola mata lebih tinggi, bila tekanan bola mata tiba-tiba naik akan terasa mual hingga muntah.
Kornea mata juga terlihat tidak jernih karena pembengkakkan.
“Kalau tidak ditangani lama-kelamaan bisa menghilangkan penglihatan. Proses hilangnya penglihatan bisa berbeda-beda setiap orang, ada yang cepat, ada yang butuh 10 tahun, tergantung tinggi rendahnya tekanan pada bola mata," ujarnya.
Glaukoma juga bisa terjadi pada bayi baru lahir atau tipe glaukoma kongenital.
Glaukoma pada bayi bisa ditandai dengan bola mata bayi yang terlalu besar atau terlihat melotot dan pembengkakkan pada kornea mata disertai air mata berlebih.
Pengobatan memang tidak bisa menyembuhkan, tetapi hanya menghambat kerusakan saraf lebih parah.
Ikke mengatakan, glaukoma karena faktor genetik adalah tipe glaukoma primer yang cukup banyak ditemui.
Faktor risiko lainnya, yaitu orang-orang yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.