WIKEN.ID - Presiden ketiga Republik Indonesia Baharuddin Jusuf Habibie saat ini sedang dirawat secara intensif di ruangan Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Terkait kondisi itu, sebanyak 44 dokter kepresidenan pun disiapkan untuk menangani kesehatan BJ Habibie.
Dokter kepresidenan yang disiagakan ini terdiri dari dokter ahli atau spesialis yang dirasa diperlukan oleh Habibie.
Sebanyak 34 tim panel ahli, ahli di bidang macam-macam, jantung, dan otak.
Selain itu ada ada dokter pribadi presiden berjumlah 10 orang.
Putra Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Thareq Kemal Habibie, pun memberikan keterangan perihal kondisi ayahnya.
Ia memembantah kabar yang menyebutkan bahwa ayahnya dalam kondisi kritis.
"Tidak ada seperti yang disebutkan bahwa bapak ( BJ Habibie) dalam keadaan kritis. (Kondisi) sudah membaik. sudah stabil," kata Thareq dalam konferensi pers di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Selasa (10/9/2019).
Menurut Thareq, kondisi BJ Habibie menurun karena sudah tua.
Baca Juga: Viral Video Wanita Tanpa Busana Naik Motor Keliling Samarinda, Ini Kronologi Kejadian
Thareq menyatakan ayahnya jatuh sakit dikarenakan faktor usia dan banyaknya aktivitas yang ia jalani sehari-hari.
Dengan kondisi ini menimbulkan masalah pada kesehatan jantungnya.
"Mohon dimengerti Bapak itu agak sepuh ya. Sudah di atas 80 (tahun), yakni 83 (tahun) menginjak ke 84 tahun. Beliau beraktivitas sangat tinggi, sehingga Bapak suka lupa bahwa Beliau itu 80-an. Karena otaknya masih jalan tapi sesuai natural manusia badan kan enggak akan selalu ikut," kata dia.
Selain faktor usia, Thareq juga menjelaskan bahwa BJ Habibie memang punya riwayat penyakit jantung. Penyakit ini sudah dimiliki sejak muda.
Kondisi Habibie yang menurun dinilai Thareq juga disebabkan karena jantungnya tidak lagi sanggup mengimbangi aktivitas tinggi Habibie.
Penyakit jantung memang bisa menyerang siapa saja dan tak mengenal usia.
Pada umumnya, berbagai penyakit yang menyerang jantung seperti penyakit jantung koroner (PJK) atau gagal jantung disebabkan oleh faktor yang berbeda dan menunjukkan gejala yang berbeda pula.
Namun, karena menyangkut organ tubuh yang sama, biasanya masalah pada jantung akan menunjukkan ciri-ciri umumnya.
Apa saja tanda jantung bermasalah yang perlu diwaspadai?
Penanganan gejala penyakit jantung pada waktu yang tepat juga dapat mengurangi risiko kematian dan meningkatkan peluang untuk sembuh dan pulih kembali.
Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat ke otot jantung sehingga jantung tidak mendapatkan oksigen.
Jika aliran darah tidak dipulihkan dengan cepat, bagian otot jantung akan mulai mati.
Gejala serangan jantung yang biasa terjadi adalah berkeringat, napas pendek, denyut nadi cepat atau tidak beraturan, serta mual.
Ada beberapa jenis penyakit jantung.
Pertama, Aritmia adalah kelainan jantung yang ditandai dengan detak atau ritme yang tidak normal, bisa terlalu cepat, terlalu pelan, atau tidak teratur.
Aritmia terjadi apabila impuls elektrik tidak berfungsi.
Gejalanya antara lain detak jantung lambat atau cepat, debaran di dada, nyeri dada, sesak napas, pusing, berkeringat, pingsan, palpitasi (detak jantung seperti terlewat dan berdebar), hentakan pada dada, sesak napas, nyeri dada hingga kelemahan atau kelelahan.
Kedua, Fibrilasi atrium adalah jenis aritmia yang paling sering.
Kondisi ruang jantung bawah atau ventrikel memompa lebih cepat dari normal ini menyebabkan detak jantung tidak teratur, seperti dapat hilang timbul atau dapat pula tidak kunjung menghilang.
Baca Juga: 21 Kali Jalani Operasi Bagian Wajah, Mpok Atiek Sebut Akan Terus Operasi Sampai Meninggal!
Jika tidak tertangani, risiko komplikasi seperti stroke, serangan jantung atau gagal jantung akan bertambah besar.
Gejala penyakit jantung fibrilasi atrium antara lain palpitasi (jantung berdebar), sesak, lemas yang sangat, nyeri dada, pusing atau pingsan, lemas, dan jadi linglung.
Ketiga, penyakit katup jantung adalah kondisi di mana salah satu atau beberapa katup jantung tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Kerusakan pada katup jantung dapat menyebabkan banyak gangguan jantung lainnya, seperti hipertensi dan gagal jantung.
Baca Juga: Temukan Burung Terjebak di dalam Rumah, Anjing Ini Justru Lakukan Hal Tak Terduga
Gejalanya antara lain sesak napas, palpitasi, kelelahan, rasa nyeri dan tidak nyaman di dada, pusing, pingsan, sakit kepala, batuk, berat badan meningkat dengan cepat, serta pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau perut.
Keempat, gagal jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan jantung yang tidak bisa berfungsi baik dan tidak memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien.
Hal ini menyebabkan darah lebih lambat untuk bergerak ke seluruh tubuh.
Akibatnya, terjadi penebalan pada bilik jantung dan semakin lama, otot jantung akan makin melemah.
Gejalanya antara lain sesak napas selama beraktivitas atau istirahat, kelelahan yang ekstrem, serta pembengkakan kaki, pergelangan kaki, perut, atau daerah punggung bawah.(*)