WIKEN.ID-Kisah mengharukan seorang bocah di Boyolali yang baru berusia 15 tahun bernama Juwadi yang harus banting tulang untuk menghidupi empat adiknya dan ibunya yang tidak bisa bekerja.
Dicertakan Juwadi tinggal di sebuah rumah yang masih beralaskan tanah dan berdinding gedek (anyaman bambu) tepatnya di lereng Gunung Merbabu, Dukuh Malibari, Desa Ngargoloko, Kecamatan Ampel, Boyolali.
Kondisi rumah peninggalan almarhum ayahnya Mitro Slamet (63) dan ibunya Sutinem (45) itu sangat sederhana, sehingga tidak banyak prabotan serta sarana pra sarana seperti ruang tamu dan kamar mandi.
Bahkan, kamar tidur untuk satu keluarga, menjadi satu dengan dapur untuk memasak sehari-hari.
Selama ini Juwadi bekerja sebagai buruh aspal serabutan untuk menghidupi keluarganya dibantu adik almarhum ayahnya, Sendet (56) dan warga sekitar.
Sendet menceritakan, kondisi keluarga Mitro Slamet memang sangat kekurangan.
"Juwadi yang masih bocah bantu jadi buruh aspal dan dari kecil tidak sekolah," kata Sendet ditemui TribunSolo.com, Sabtu (22/6/2019).
"Dia buta huruf dan hitung tidak bisa baca tulis," tambah Sendet.
Baca Juga: Lakukan Gerakan Yoga Ekstrem, Gadis Ini Terjatuh dari Lantai 6 Balkon Apartemennya