Salah satunya adalah udara panas yang disebabkan oleh adanya radiasi matahari yang cukup kuat.
Tanda berikutnya yang muncul adalah pepohonan mulai bergoyang dengan cepat.
Ini diakibatkan oleh dorongan angin dan udara dingin yang kemudian disusul turunnya hujan.
Puting beliung biasanya berlangsung dengan cepat, sekitar 10 menit dan muncul di satu titik lokasi saja.
Luas perputaran angin puting beliung biasanya berkisar antara lima sampai sepuluh kilometer.
Kejadian puting beling ini juga belum lama terjadi di Kelurahan Bojong Pondok Terong Kecamatan Cipayung, Depok, Kamis (15/8/2019).
"Pada saat itu pukul 15.30 WIB, Bada Ashar itu mulai gerimis. Hujan mulai turun. Saya ucapkan alhamdulillah akhirnya turun hujan. Lalu, jam 16.00 WIB hujan mulai turun dengan deras. Posisi saya, istri dan anak saya masih di dalam rumah. Saya menatap keluar rumah ke setu Citayam itu angin berputar dari setu terus berputar. Kejadiannya sekitar pukul 16.30 WIB angin berputar menghampiri rumah saya dan warga lainnya. Kejadiannya tidak terlalu lama," ujar Ruslan,warga RT 02 RW 12 yang dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Pasca hujan deras dan angin puting beliung itu, rumah Ruslan mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ia mengatakan seluruh atap rumah terbang terbawa angin yang begitu kencang.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan fisik agar rumah peninggalan orang tuanya segera dapat diperbaiki. (*)