Ia pun sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong lagi.
"Sempat ditolong teman-temannya dan dibawa ke ruang ganti. Setelah itu dibawa ke rumah sakit, namun meninggal," kata Ni Ketut Widayana.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan para saksi.
Baca Juga: Video Lucu Bayi Sloth Sedang 'Bercakap-cakap', Suaranya Seperti Klakson Dibunyikan
Hasil pemeriksaan menyebutkan, korban meninggal karena kecelakaan saat atraksi berlangsung.
Saat ini, jenazah Eko telah diserahkan kepada pihak keluarganya yang berada di Kelurahan Air Gading, Kecamatan Baturaja Barat, OKI untuk dikebumikan.
Ni Ketut pun mengimbau agar para pemain kuda lumping lebih memperhatikan keselamatan saat sedang melakukan pentas.
"Kami imbau jangan ada lagi adegan berbahaya seperti ini. Boleh atraksi, tapi pentingkan keselamatan," ujarnya.
Kuda lumping sendiri menurut A.M.Hermien Kusmayati juga dikenal dengan sebutan kudakepang (Jawa Barat), jaran kepang, incling, atau ebeg (Jawa Tengah dan DIY), dan jaran kepang (Jawa Timur).
Kuda lumping merupakan kesenian tradisional berupa tarian menunggang kuda yang dimainkan sekelompok orang dengan iringan musik gamelan.