"Waktu itu saya tanya, kamu sanggup enggak? Dia bilang sanggup, nanti mau nyisihin uang jajan. Jujur, saya jarang kasih uang jajan ke dia," ungkap Sati.
Sati berharap niat tulus dari Iki dan teman-temannya menabung untuk hewan kurban dapat menjadi contoh bagi anak-anak yang lain.
"Yang jelas senang, dia bisa (kurban) sendiri, alhamdulillah," tuturnya. Perasaan serupa dirasakan Yani Haryani, orangtua dari Fauzan.
Kebanggaan terhadap anak semata wayangnya itu tak dapat digambarkan dengan kata-kata.
Yani mengungkapkan, Fauzan sengaja menyisihkan uang jajan setiap hari untuk berkurban di Iduladha tahun ini.
Uang Rp5.000 rutin ia kumpulkan bersama enam rekan sepermainan sepulang sekolah.
"Awalnya nabung biasa saja. Tapi tiba-tiba mereka ingin berkurban, dan sepakat mengubah tabungan ini menjadi tabungan kurban,” kata Yani.
Ketua RW setempat Ahmad Darmawan mengaku terkesan dengan niatan mulia dari ketujuh bocah polos tersebut.
Semula, Ahmad merasa ragu lantaran mereka masih seumur jagung.
Tapi tak disangka, niatan mereka bisa terwujud.
Ketika itu, ujarnya, ia sempat bilang kepada anak-anak itu, jika tidak sanggup membeli sapi bisa diganti dengan membeli kambing.