WIKEN.ID - Kisah viral dalam video ini menunjukkan sikap jujur dan peduli di kalangananak-anak.
Cerita dalam video ini awalnya viral di Facebook dan berasal dari postingan pemilik akun bernama Aris Dwi Cahya Ningrum.
Di video ini diceritakan jika Aris Dwi Cahya Ningrum kehilangan dompet yang berisi uang Rp 900 ribu.
Tidak disangka dompet milik Aris akhirnya kembali, dan dikembalikan oleh sekelompok anak SMP.
Mereka langsung mengembalikan dompet tersebut hingga ke rumah pemiliknya.
Cerita Aris Dwi Cahya Ningrum ini diunggah ke Facebook pada Selasa, 6 Agustus 2019.
Bahkan postingan itu telah dibagikan lebih dari 1000 kali dan mendapatkan ratusan komentar.
Melalui postingan tersebut Aris Dwi Cahya Ningrum menulis:
"Ya Allah nak... Ini real ya..
Dompet saya jatuh dan di dalam ada uang 900 rb...
Dan dikembalikan dari klampok sampai di sentul pipp dia ngontel gek panas" ya Allah nakk..
Umur smono km jujurmenn,aku jan terharu"
Kejadian ini terjadi di Blitar, Jawa Timur.
Berdasarkan Google Maps, jarak dari Klampok ke PPIP Blitar itu sekitar 5-6 kilometer.
Aris Dwi Cahya Ningrum juga memperlihatkan foto para pelajar yang mengembalikan dompetnya.
Tampak anak-anak ini masih memakai baju seragam sekolah lengkap dengan topinya.
Mereka terlihat duduk di dalam rumah Aris.
Komentar yang memuji dan mendoakan sikap jujur para pelajar ini lantas membanjiri postingan tersebut.
Lalu Aris Dwi Cahya Ningrum mengunggah postingan berikutnya.
Aris Dwi Cahya Ningrum menjelaskan bahwa para pelajar ini dia beri imbalan atas kebaikan mereka.
"Ak gaisa bales satu" ya gaess.. Byk yg nanya dikasih imbalan tak.. Dikasih makan tak..
Alhamdulillah gaesss.. Saya sdh kasih imbalan sepantasnya dan uang makan buat mreka, krn mreka antar ny bukn dirumh saya tp dirumh bapak saya..
Dan bapakku pas ra masak gaes mkane ta kasih uang mkan sndiri..
Alhamdulillah gaes... Kelingan anak" ini aku lngsung nangis lo terharu..." tulis Aris Dwi Cahya Ningrum.
Kisah anak pelajar yang menemukan dompet ini pantas untuk dicontoh.
Pelajar Indonesia tidak hanya penuh dengan cap buruk sering tawuran, bullying atau membolos.
Nyatanya, sikap jujur pelajar seperti ini juga masih bisa kita temukan.
(*)