"Kita juga harus lihat keperibadian yang bersangkutan, apakah dia memang orang yang sulit mengungkapkan perasaanya, atau tak mau bertanya ke pihak lain," ujarnya.
"Kalau dalam psikologi faktor ini bisa disebut depresi atau gangguan mood," jelasnya.
Lanjut Titin, depresi juga bisa disebabkan berbagai faktor, bisa bawaan, lingkungan, atau pola asuh.
"Jadi tampaknya yang bersangkutan kehilangan motivasi untuk bisa menyelesaikan masalahnya.," ujarnya.
"Seandainya mungkin bisa bersabar dan menyampaikan perasaan, keinginan, dan harapan ke keluarganya, saya fikir pasti ada jalan, tapi dia lebih memilih akhiri hidup," sebutnya.
"Berarti yang terjadi proses berfikirnya bisa jadi tak sampai ke solusi tepat. Dia menilai dirinya tak berharga, yasudah selesaikan saja dengan mengakhiri hidup. Seperti utu yang ada dalam bayangan saya," tambahnya.
Titin meyakini sedang sedang terjadi gangguan mood, yang pemicunya bisa apapun, termasuk masalah cinta atau hubungan dengan keluarga yang tak bisa selesai.
"Keinginan untuk menjadi istri begitu kuat tapi tak direstui, itu membuatnya merasa malu, tak berharga dan tak bahagia," urainya.
Ia berharap untuk orang tua yang menghadapi situasi serupa agar lebih memahami situasi, agar kejadian tak terulang.