Usai Videonya Viral, Inilah Nasib Gerombolan Mahasiswi yang Membuat Onar di Minimarket

WIKEN.ID - Sebuah video yang mempertontonkan ulah oknum mahasiswi Universitas Muhammadiyah Makkasar beredar viral melalui sosial media.

Dalam video terekam berbuat seenaknya dan memperlakukan barang dagangan seenaknya di sebuah minimarket.

Video ini diawali saat mahasiswi yang jumlahnya lebih dari 4 orang ini masuk ke dalam salah satu lorong minimarket, persisnya di dekat ATM.

Setelah itu 2 mahasiswi lain memasuki lorong minimarket dan langsung menjatuhkan tisu yang dipajang di rak.

Tak hanya satu tisu, tetapi ada 2 pack tisu besar yang dijatuhkan dan didiamkan di lantai.

Tetapi ada temannya yang kemudian mengembalikan barang-barang yang dibuang.

Aksinya tak sampai di sini saja.

Dalam video juga memperlihatkan seorang mahasiswi lainnya yang menghampiri rak buah.

Bukannya membeli, mahasiswi ini malah menciumi durian yang dijual.

Meski menciumnya tidak mengenak durian secara langsung, tetapi mulut dan air liur mahasiswi ini menempel di plastik pembungkus durian.

Setelah videonya viral, akhirnya pihak kampus buka suara.

Kepala Humas Unismuh Mahmud Nuhung saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ketujuh wanita tersebut merupakan mahasisiwi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unismuh.

"Betul mahasiswa Fisipol Unismuh," kata Mahmud yang dikutip dari Kompas.com.

Mahmud mengatakan, pihak kampus menyerahkan masalah itu ke pimpinan Fakultas Fisipol untuk diselidiki.

"Silakan konfirmasi dekannya untuk masalah ini," katanya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Samsir AR menyayangkan apa yang dilakukan ketujuh mahasiswinya.

Video ulah oknum mahasiswi memperlakukan barang dagangan di minimarket.

Namun, ia mengapresiasi langkah cepat para mahasiswi itu yang langsung minta maaf usai tingkah laku mereka viral.

"Kita juga sangat menyayangkan. Saya kira cara-cara mereka masuk ke minimarket lalu kemudian melakukan hal-hal seperti itu bagi kami itu adalah perbuatan yang tercela dan itu tidak bagus," ujar Samsir yang dikutip dari kepada Kompas.com.

Samsir menjelaskan, kejadian ini memang terjadi di minimarket yang tidak jauh dari Universitas Muhammadiyah.

Saat ini pihaknya masih membicarakan perilaku mahasiswinya itu di tingkat pimpinan fakultas.

"Saya kira ini semestinya tidak bisa dikaitkan dengan lembaga kami karena ini adalah mereka dan ini di luar kampus, saya kira mereka melakukan itu," katanya.

"Yang kedua kemarin itu mereka secara langsung telah menyatakan permohonan maaf ke pengelola minimarket dan menyatakan secara tertulis dan didampingi oleh mereka dan itu sudah diekspos di media sosial," ujarnya.

Samsir mengungkapkan, hasil keputusan bersama tidak hanya memanggil 7 mahasiswi tersebut.

Namun, orangtua mereka juga akan dipanggil untuk mendampingi anaknya saat dimintai klarifikasi oleh pihak jurusan.

Samsir mengatakan, klarifikasi tersebut diperlukan untuk mengetahui alasan ketujuh mahasiswi itu melakukan aksi yang menghebohkan warga Makassar itu.

"Sebelum menjatuhkan sanksi apakah misalnya diskorsing atau dipecat, kami terlebih dahulu minta klarifikasi mereka dan sekaligus memanggil orangtuanya," imbuh dia.

Samsir lebih lanjut mengatakan akan melakukan hal itu paling lambat dua hari ke depan.

"Mungkin dalam satu dua hari ini akan kami panggil," pungkas dia.

Selain itu, gerombolan mahasiswi yang membuat onar dan bejumlah 7 orang ini akhirnya meminta maaf.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram Makassar_iinfo, terlihat permintaan maaf ini dilakukan di dalam minimarket, tempat kejadian perkara.

Di unggahan video klarifikasinya itu, para mahasiswi ini mengaku khilaf dan tidak berniat melakukan perbuatannya.

Ketujuh mahasiswi ini akan mengganti rugi barang yang telah dirusak dan dijilatinya.

"Menindaklanjuti kejadian yang viral di sosial media yang disebabkan oleh kekhilafan kami, kami meminta maaf dari hati yang paling dalam. Kami meminta maaf dari hati yang paling dalam. Kami tidak bermaksud untuk merugikan pihak Indomaret. Ini hanya bersifat spontanitas dari kami dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami pihak Indomaret," kata salah satu mahasiswi dalam video tersebut..

Para mahasiswi itu berjanji tidak mengulangi perbuatannya serta berharap masyarakat tidak menyudutkan mereka setelah permintaan maaf ini. "Kami berjanji tidak akan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. Demikian klarifikasi dan permintaan maaf kami selanjutnya kami berharap tidak ada lagi perbuatan yang sifatnya menyudutkan," ujarnya. (*)