WIKEN.ID - Kejadian mengerikan menimpa keluarga ini seperti yang diceritakan dalam video berikut.
Dalam video ini diberitakan bocah berusia 2 tahun tewas akibat dimakan hidup-hidup oleh sekelompok buaya di kandang, setelah tak sengaja jatuh.
Dikutip dari Mirror, insiden bocah dimakan buaya dalam video ini terjadi di Siem Reap, Kamboja pada Minggu (30/7/2019) pagi.
Kisah tragis bocah berinisial RR yang tewas dimakan buaya ini pun menjadi viral dan menuai perhatian publik di media sosial.
Polisi mengatakan bahwa kejadian bermula ketika RR tak sengaja masuk kandang buaya di belakang kediaman keluarga mereka.
Ibu RR tak sempat memperhatikan putrinya pergi lantaran sibuk mengurus adik RR yang baru saja lahir.
Baca Juga: Viral Video Mobil Menghilang dari Jembatan, Terkuak Ini Dia Faktanya!
RR yang masuk ke dalam kandang kemudian tak sengaja jatuh dan kemudian dimakan oleh buaya.
Ayah RR yang tiba di rumah sekitar pukul 10 pagi langsung mencari keberadaan putrinya.
Setelah putus asa tak menemukan RR, sang ayah mengecek kandang buaya.
Ia pun syok melihat tengkorak yang diduga milik RR sudah jadi rebutan para buaya.
Foto-foto mengerikan yang beredar menunjukkan orangtua RR menangis dan mengenggam sisa tubuh balita malang tersebut.
"Ayahnya hanya menemukan tengkoraknya di kandang buaya, di mana dia dibunuh oleh mereka (para buaya)," kata Kepala Polisi Kapten Chem Chamnan, Senin (1/7/2019).
Baca Juga: Gandeng Banyak Pengacara dalam Skandal 'Ikan Asin', Farhat Abbas Sarankan Galih Ginanjar Minta Maaf
Baca Juga: Shafa Haris Ingin Sang Ibu Pacaran Lagi, Sarita Abdul Mukti dalam Video Ini Beberkan 4 Kriterianya
Sang ibu pun membenarkan bahwa putrinya jatuh ke dalam kandang buaya, dan para buaya hanya menyisakan tengkoraknya.
Polisi mengatakan keluarga korban baru-baru ini membangun pagar di sekitar kolam beton setinggi 3 meter.
Akan tetapi anak-anak masuh cukup kecil dan bisa memasuki celah.
Petugas lalu mendesak para keluarga lain yang mengelola peternakan buaya untuk dijadikan produksi kulit dan daging, supaya lebih hati-hati, agar anak-anak tak bisa masuk area berbahaya tersebut.
(*)