Menurut Sopyan (32), juru parkir lainnya menyebut warga baru percaya bahwa pelaku merupakan penyandang disabilitas saat handphone Adul digunakan untuk menelpon sang istri.
Lewat panggil video call itu warga dan pegawai minimarket percaya bahwa pelaku merupakan penyandang tuna wicara sehingga menyodorkan kertas untuk berkomunikasi.
"Pas video call sama istrinya baru warga percaya, awalnya warga mengira dia pura-pura gagu. Di kertas itu juga dia nulis dendam sama pegawai yang teriak maling sampai warga datang," tuturnya.
Selain berkomunukasi terkait dengan aksinya, pelaku juga menuliskan kalimat yang menyatakan ia dendam kepada pegawai minimarket.
Tulisan tersebut berisi 'Saya dendam sama mbak yang neriakin saya'.
Tulisan ini pun membuat pegawai minimarket ini ketakutan hingga menangis. (*)