Follow Us

Gerakan 100 Smart City untuk Program Pendampingan Memilih 25 Kota atau Kabupaten pada Tahun Ketiga

Amel - Kamis, 16 Mei 2019 | 08:30
Memasuki Tahun Ketiga, Gerakan Menuju 100 Smart City Memilih 25 Kota/Kabupaten untuk Proses Pendampingan
dok. Info Komputer

Memasuki Tahun Ketiga, Gerakan Menuju 100 Smart City Memilih 25 Kota/Kabupaten untuk Proses Pendampingan

Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Kementerian PUPR, dan Kantor Staf Kepresidenan.

Memasuki Tahun Ketiga, Gerakan Menuju 100 Smart City Memilih 25 Kota/Kabupaten untuk Proses Pendampingan
dok. Info Komputer

Memasuki Tahun Ketiga, Gerakan Menuju 100 Smart City Memilih 25 Kota/Kabupaten untuk Proses Pendampingan

“Gerakan Menuju 100 Smart City adalah sebuah inisiatif Kominfo sebagai fasilitator pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan di daerah masing-masing,” ungkap Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

“Namun saya tekankan, smart city bukan sekadar belanja teknologi. Tujuan utama smart city adalah meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif. Saya juga berharap agar ada penekanan khusus dalam hal pelayanan pendidikan dan pelatihan, dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia di daerah,” tambah Rudiantara.

Pelaksanaan kegiatan Gerakan Menuju 100 Smart City juga melibatkan industri yang memiliki pengalaman panjang seputar implementasi smart city.

Pelaku industri yang terlibat adalah Indosat Ooredoo, Lintasarta, serta SAP.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Intan Abdams Katoppo, mengatakan “Kami bangga diberi kepercayaan untuk selalu terlibat di Gerakan 100 Smart City sejak awal pada 2015 lalu. Indosat Ooredoo Business siap mendampingi kota/kabupaten dalam pembuatan konektivitasdan solusi-solusi berbasis IT yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk melayani warganya dengan lebih baik, tepat guna, cermat dan terukur. Hal ini juga merupakan implementasi dari strategi LEAD yaitu aktivasi percepatan B2B sebagai mesin pertumbuhanyang baru Indosat Ooredoo.” (*)

Editor : Amel

Latest