Hasil lengkap dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Environment International.
"Meskipun konsentrasinya rendah, kami dapat mengidentifikasi senyawa yang mungkin menjadi perhatian dan ancaman bagi lingkungan. Selain itu dapat menimbulkan risiko bagi satwa liar," kata Thomas Miller dari King's College London.
Para peneliti mengklaim bahwa sementara kepedulian publik terhadap kesehatan lingkungan telah menekankan mikroplastik dan perubahan iklim.
Baca Juga : Pelaku Penculikan Anak Adalah Mantan TNI, Ini Kata Komandan Kodim Kendari
"Dampak pencemaran kimia 'tidak terlihat' (seperti obat-obatan) pada kesehatan satwa liar perlu lebih fokus diperhatikan di Inggris karena pengambil kebijakan seringkali mendapatkan infomasi dari studi seperti ini," kata Nic Bury dari University of Suffolk.
Kadar benzoylecgonine yang tinggi, metabolit utama kokain, sebelumnya telah terdeteksi di dalam air limbah di London.
Mikroplastik juga menjadi perhatian karena partikel plastik kecil ditemukan di dalam tubuh ikan, penyu, dan bahkan serangga terbang.
Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa mereka memasuki tubuh manusia.
Baca Juga : Viral Video Ribuan Anjing yang Diikat dan Disiksa dalam Karung
Kandungan mikroplastik dalam tinja manusia untuk pertama kalinya ditemukan pada tahun 2018.
"Kandungan obat-obatan terlarang seperti itu pada satwa liar adalah hal yang mengejutkan," ujar Dr Leon Barron dari King's College London.
"Kita mungkin berharap melihat ini di daerah perkotaan seperti London, tetapi tidak di daerah pedesaan seperti Suffolk," sambungnya.