Follow Us

Bupati Talaud Minta Kado Barang Mewah, Ternyata Ini Cara Membedakan Tas Asli dan KW

Alfa - Rabu, 01 Mei 2019 | 18:00
Bupati Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara Sri Wahyumi Maria Manalip (tengah) berjalan dengan pengawalan petugas setibanya di gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/4/2019).
ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto

Bupati Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara Sri Wahyumi Maria Manalip (tengah) berjalan dengan pengawalan petugas setibanya di gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

WIKEN.ID - Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip ditangkap KPK, Selasa (29/4/2019), diduga terkait kasus penerima suap terkait revitalisasi pasar di Kepulauan Talaud.

Menurut keterangan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (30/4/2019), dalam operasi tangkap tangan Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip, disita beberapa barang mewah sebagai barang bukti.

Beberapa barang mewah itu di antaranya tas merk Channel senilai Rp 97,36 juta, jam tangan merk Rolex senilai Rp 224,5 juta dan tas merek Balenciaga senilai Rp 32,99 juta.

Kemudian anting berlian merk Adelle senilai Rp 32,07 juta, cincin berlian merk Adelle senilai Rp 76,92 juta dan uang tunai sekitar Rp 50 juta.

Baca Juga : Terpopuler, Model Meninggal di Catwalk karena Terlilit Tali Sepatu Hingga Kuli Salak yang Berhasil Jadi Anggota DPRD

Barang tersebut dibeli oleh seorang pengusaha sekaligus tersangka pemberi suap bernama Bernard Hanafi Kalalo.

Pada Minggu malam, 28 April 2019, Bernard bersama anaknya membeli barang mewah tersebut di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip tak ingin dibelikan tas yang sejenis dengan tas yang dimiliki pejabat perempuan lain di Sulawesi Utara.

Baca Juga : Bos ESQ Berubah Jadi Pengemis dan Gelandang, Ary Ginanjar: Bisa Minta Duit Bu?

"Sempat dibicarakan permintaan tas merk Hermes dan Bupati tidak mau tas yang dibeli, sama dengan tas yang sudah dimiliki oleh seorang pejabat perempuan di sana. Karena kebetulan selain Bupati Talaud ada bupati yang perempuan juga di Sulawesi Utara," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan yang dikutip dari Kompas.com.

Diduga tas yang dibelikan rencananya diberikan sebagai hadiah ulang tahun.

Editor : Alfa

Latest