"Setelah dilantik nanti saya ingin mendampingi para kelompok petani salak agar kualitasnya sesuai standar.
Selama ini harga salak sering naik turun. Jadi dewan kan nggak selalu di kantor, sesekali saya bisa datang ke lapak," kata Dayat.
Rekan Dayat, Marno, mengatakan Dayat merupakan sosok pekerja keras dan tidak kenal lelah. Ia berharap Dayat dapat mengemban amanat yang diberikan masyarakat.
"Harapannya selalu ingat dengan orang-orang kecil, termasuk teman-teman kerja di sini (lapak salak)," kata Marno.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Kuli Salak Lolos Jadi Anggota DPRD, Dari Utang Rokok di Warung hingga Kuli Bangunan