Didirikan pada 1988 dan bermula dari garasi, Dapur Solo sukses meresmikan outlet ke 31 dan menawarkan kuliner otentik Pulau Jawa
WIKEN.ID-Bertahan di masa pandemi covid-19, PT. Dapur Solo Mustika Nusantara (Dapur Solo) hadir dengan sesuatu yang baru.
Didirikan pada 1988 di Jakarta oleh Ny. Swan, Dapur Solo merupakan restoran yang bernuansa ‘Otentik Modern’ kini makin merespresantikan kekayaan kuliner Pulau Jawa melalui sajian yang dihadirkan.
Dapur Solo juga didirikan lantaran cita-cita luhur agar hidangan Jawa beserta nilai di dalamnya dapat berkembang dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat Indonesia.
Demi menjangkau kaum yang lebih luas, khususnya kamu milenial, Dapur Solo kembali membuat inovasi baru yaitu diresmikannya outlet ke 31.
Berada di tempat ‘nongkrong’ kaum muda, Dapur Solo diresmikan di Neo Soho Mall demi menjangkau para generasi muda agar tetap melestarikan makanan Nusantara di tengah maraknya makanan Mancanegara yang berkembang sangat pesat.
“Kita punya cita-cita Dapur Solo menjadi patokan bagi masakan Jawa. Kita mau membawa spirit masakan Jawa, muulai dari tahun 1988 dari garasi rumah menyajikan masakan Solo.
Baca Juga: Terbukti Ampuh Cegah Mata dari Katarak hingga Buta Total, 5 Bahan Makanan Ini Wajib Terpenuhi, Loh!
Sejak dulu impiannya tetap sama, melestarikan budaya Solo khususnya dan Jawa umumnya,” jelas Andrias Chandra, Chief Operating Officer PT Eatwell Culinary ketika ditemui pada peresmian Dapur Solo pada Senin (20/12/2021).
Dengan tema Semakin Otentik, Dapur Solo memiliki misi luas memperluas kekayaan budaya Jawa melalui setiap sajian yang dihadirkan.
Tak ingin kalah dari maraknya sajian Mancanegara yang semakin menjamur dan justru menjadi favorit kaum generasi muda, Dapur Solo kerap melakukan pengembanan rasa dan kualitas demi menciptakan sajian yang ‘ngangeni’.
Baca Juga: Resep Creamy Kiwi Lamington: Camilan Sehat Nikmat Khas New Zealand
Tujuannya agar masyarakat bisa menyantap berbagai jenis hidangan dari Pulau Jawa tanpa harus ke kota asalnya namun dengan rasa yang juga otentik.
“Otentisitas paling penting, bahkan bahan-bahannya juga harus otentik,” sebut Swandari Sumarga, pendiri Dapur Solo.
Bahkan wanita yang akrab disapa Ny. Kwan ini mengibaratkan gudeg yang tak bisa bercita rasa Tom Yam lantaran harus otentik agar nilai makanan tak hilang.
Baca Juga: Resep Camilan Sehat dan Nikmat Chocolate Honey Kumara Khas New Zealand
Disinggung soal masa pandemi yang sedang melanda, Ny. Kwan memberikan pendapatnya,"Merintis usaha kuliner di masa pandemi seperti ini memang tidak mudah, tapi kita punya banyak cara untuk bisa bertahan dan bahkan bisa membuat restoran baru lagi. Kita harus bisa menyajikan menu yang khas dan disukai banyak orang,"
Bernuansa modern namun tetap mengadaptasi budaya Jawa, Dapur Solo menyajikan berbagai hidangan yang terdiri dari aneka nasi, sup/kuah, sate, kudaman hingga minuman tradisional.
Tepatnya seperti Selat Solo, Nasi Gudeg Jogja, Nasi Lingga, Garang Asem Ayam, Sosis Solo, Tahu Petis, Wedang Uwuh, Wedang Gula Asem, Es Lidah Buaya dan banyak yang lainnya.
Terus menjunjung tinggi budaya Jawa tentang keramahtamahan, Dapur Solo juga menyajikan pelayanan yang ramah sebagai pedoman dasar.
Diresmikannya outlet ke 31 ini diharapkan Dapur Solo terus berkembang dalam cita rasa dan terus berkomitmen menjaga kualitas hidangan serta pelayanan agar semakin otentik dan tetap menjadi ahlinya kuliner Jawa.
Demi mencapai komitmen tersebut, Andrias Chandra juga menyebut target tahun depan Dapur Solo ingin membuka 20 cabang baru serta berada di luar Jabodetabek agar bisa menjangkau masyarakat lebih luas.(*)