WIKEN.ID -Belakangan ini olahraga bersepeda kian menjamur di Tanah Air.
Apalagi semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.
Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
Meski terlihat mudah dan menyenangkan, para pesepeda juga wajib tahu hal-hal apa saja yang mengakibatkan cedera saat bersepeda.
Penting untuk diperhatikan posisi atau postur tubuh yang baik saat anda bersepeda.
Posisi atau postur tubuh yang baik saay bersepeda
Dilansir dariKompas.com, dr Oryza menjelaskan bahwa posisi tubuh yang baik ketika bersepeda juga menjadi hal penting ketika kita ingin terhindar dari cedera.
Berikut penjelasan posisi tubuh yang baik saat bersepeda untuk menghindari cedera.
1. Posisi kepala
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memposisikan kepala mengikuti alur tulang belakang yang terbentuk oleh lengkungan panggul.
2. Posisi mata
Tidak hanya posisi kepala Anda yang harus diperhatikan, posisi mata saat bersepeda juga harus Anda perhatikan jangan sembarangan.
Arahkan mata ke depan dan rilekskan tulang leher Anda," ujar dr Oryza.
3. Posisi punggung
Baca Juga: Modal Masukan Garam ke Mesin Cuci, Ibu Rumah Tangga Ini Dibikin Syok dengan Hasilnya
Apabila Anda sedang bersepeda dalam keadaan cepat, maka tundukkan punggung Anda, tetapi apabila track sedang menurun, tegakkan kembali punggung Anda.
4. Posisi kaki
Sedangkan untuk posisi kaki, apabila pedal sedang berada di bawah kaki Anda, maka tekuklah sedikit kaki Anda.
Sesuaikan tinggi pedal dengan kaki Anda (yang masih dapat ditekuk sedikit) hingga kaki terasa nyaman ketika menggoes.
5. Posisi tangan
Kemudian untuk posisi tangan, tekuk sedikit siku Anda dan usahakan telapak tangan menggenggam handlebar atau rem sekaligus.
Baca Juga: Dianggap Bersih, Mandi di 3 Waktu Ini Malah Jadi Pemicu Kerusakan Jantung Hingga Kematian, Kok Bisa?
6. Posisi bahu
Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung.
"Hati-hati, posisi tangan yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy," pungkasnya. (*)