WIKEN.ID - Banyak orang-orang berlomba untuk mendapatkan tubuh yang ideal.
Tak hanya wanita saja pria pun juga begitu, dengan segala cara mereka lakukan untuk itu.
Perlu diingat, hal utama yang harus dilakukan yaitu memiliki pola hidup yang sehat.
Tak hanya mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang saja, tentu dengan berolahraga juga mendukung untuk itu.
Salah satu olahraga yang dapat kalian lakukan dengan mudah dan murah yaitu lari atau jogging.
Tahukah kalian jika ada beberapa hal mengenai lari yang mungkin sering kita lakukan tetapi sebetulnya salah kaprah dan tidak tepat?
Dikutip oleh Intisari.grid, berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan mengenai fakta olahraga lari yang sebenarnya salah kaprah.
Menggunakan jaket saat lari
Mungkin sebagian dari kita sering berlari dengan mengenakan jaket.
Namun ternyata kebiasaan ini bukanlah hal yang baik untuk dilakukan, lho.
Niatnya untuk menghasilkan keringat lebih banyak sehingga lebih mudah menurunkan berat badan.
Faktanya justru sebaliknya!
Sport Physiotherapy of Sport Science, Matias Ibo menjelaskan mengenakan jaket saat berlari di siang hari bisa memicu serangan jantung.
“Banyak sekali orang yang lari siang memakai jaket, itu sebenarnya jangan dilakukan, itu adalah penyebab utama serangan jantung.
Alasan mereka memakai jaket adalah agar keringetan banyak lalu berat berat badan turun itu salah yang ada cairan tubuh yang turun itu berbahaya sekali,” jelasnya yang dikutip oleh Intisari.grid.
Ia juga menjelaskan, tak ada waktu spesifik yang baik untuk seseorang berolahraga lari.
“Tidak ada perbedaan lari pagi, siang atau malam, tergantung dari kapan kita bisanya,” imbuhnya.
Lari untuk menguruskan badan
Jikakamu berlari dengan niat untuk menguruskan atau menurunkan berat badan, jangan harap kita bisa kurus dengan cepat.
Matias Ibo menjelaskan lari untuk mengecilkan badan adalah sebuah mitos.
“Lari adalah bentuk pilihan yang paling jelek untuk menguruskan badan. Lari untuk mengecilkan badan itu mitos, orang yang dipikirkan adalah kalau mau kurus itu lari, (padahal) harus ada kombinasi.
Justru kalau kita ingin mengurangi berat badan, memang harus ada kombinasi dari kalori defisit yang kita konsumsi itu lebih sedikit," imbuh Matias Ibo.
“Misal hari ini menghabiskan 2.000 kalori, ya kita makan 1.500. Burger aja 800 kalori yang besar lho, kalau makan dua (berarti) 1.600 belum kalau makan nasi itu kan banyak banget.
Otomatis kita harus lari melebihi menghabiskan sewaktu itu. Misal 10 km habisnya 800-900 (kalori) jadi kalau makan burger harus lari segitu,” pungkasnya.
Mengompres dengan air dingin saat kram
Mengompres kaki dengan air dingin atau dengan es ternyata bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan ketika kita alami kram.
Matias Ibo lebih menyarankan Anda untuk melakukan stretching ketimbang mengompresnya dengan es.
“Tidak boleh (mengompres kaki dengan air dingin). Lakukan stretching, setelah itu jalan dalam tempo yang pelan untuk melihat kondisi tubuhnya bagaimana.
Kedua, biasanya disarankan untuk lari mundur 20-30 meter karena revers melihat kondisi ototnya, lalu setelah itu lari ke depan lagi,” pungkasnya.
(*)
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Sebaiknya Hal Ini Diperhatikan Sebelum Memulai Lari
Baca Juga: Setelah Olahraga Lari Jangan Sampai Lakukan 4 Hal Ini
Baca Juga: Meski Menyehatkan, Olahraga Lari Rutin Setiap Hari Bisa Berbahaya