Banyak yang Menyepelekan, Salah Menentukan Tinggi Sedel Sepeda Bisa Bikin Cedera Lho! Begini Tips Nya..

Minggu, 10 April 2022 | 07:07
Instagram @fotografersukasuka

olahraga bersepeda

WIKEN.ID -Tak dipungkiri lagi jika belakangan ini deman bersepeda kian menjamur di Tanah Air.

Apalagi semenjak pandemi covid-19, banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bersepeda.

Pasalnya bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

Namun sayangnya, banyak orang yang menyepelekan tinggi sedel pada sepeda yang dipakainya.

Baca Juga: Bak Masih Trauma Perceraian Ahok dan Veronica Tan, Nicholas Sean Mendadak Ngaku Tak Ingin Menikah: Cinta Itu Hanya Ilusi..

Padahal hal tersebut berkaitan dengan kenyamanan saat melakukan olahraga bersepeda.

Bersepeda dengan ketinggian sadel yang salah berpotensi mengakibatkan rasa sakit dan cedera pada lutut, vertebra lumbar (lima tulang silindris individu yang membentuk tulang belakang di punggung bawah), dan pergelangan kaki.

Jika tinggi sedel sepeda terlalu rendah

Bersepeda dengan ketinggian sadel yang terlalu rendah merupakan kesalahan umum bagi pemula.

Sadel yang terlalu rendah atau terlalu jauh ke depan dapat menyebabkan tendinitis patella (cedera pada jaringan yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering) atau cedera di paha depan, dengan gejala rasa sakit di bagian depan lutut.

Baca Juga: Baru Ketahuan Setelah Bercerai, Dosa Besar Gading Marten Kepada Gisella Anastasia Akhirnya Terbongkar: Maaf..

Jadi, jika kita merasa sakit pada tempurung lutut setelah bersepeda, cobalah sesuaikan ketinggian dan posisi sadel.

Cara untuk mengukur ketinggian yang tepat adalah dengan minta bantuan seseorang untuk menjaga keseimbangan kita saat kita sedang berada di atas sepeda, atau seimbangkan diri kita dengan menempatkan sepeda di ambang pintu.

Buatlah posisi mengayuh, sambil membiarkan kaki menjuntai lurus ke bawah. Kayuh mundur hingga satu kaki berada di titik terendah.

Bagian tumit seharusnya nyaris tidak menyentuh permukaan lantai atau tanah saat kaki kita sepenuhnya memanjang.

Baca Juga: Masa Mudanya Dicap Playboy, Raffi Ahmad Ngaku Pernah Kepergok Sama Ayahnya Pas Lagi Berduaan Bareng Pacar di Lampu Merah: Bokap Ketawa!

Jika kaki dapat dengan mudah mencapai permukaan tanah, ubah setelan ketinggian sadel menjadi lebih tinggi.

Jika sedel sepeda terlalu tinggi

Sadel yang terlalu tinggi akan menyebabkan pinggul bergoyang maju atau mundur.

Hal ini bukan hanya mengurangi efisiensi mengayuh sepeda, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Ketidaknyamanan dapat muncul di punggung bagian bawah atau nyeri lutut (terutama di bagian belakang lutut).

Baca Juga: Videonya Lagi Ngamuk-ngamuk Diduga Butuh Uang Rp 1 Triliun Untuk Bangun Paytren Viral, Ustaz Yusuf Mansur: Keren..

Mintalah seseorang mengawasi kita dari belakang saat mengayuh sepeda atau dalam posisi statis.

Goyangan pinggul harus mudah dilihat oleh mereka, lalu turunkan sedikit ketinggian sadel kita.

Atau, jika kita memposisikan kaki ke bagian bawah pedal, tumit kita seharusnya hampir tidak dapat menyentuh permukaan tanah ketika kaki sepenuhnya memanjang.

Apabila kaki kita tidak bisa menyentuh pedal sama sekali, turunkan ketinggian sadel.

Baca Juga: Ramalan Gisel Hari Ini: Saatnya Scorpio Untuk Keluarkan Romantisme Batin, Pasangan Dijamin Sangat Bahagia dan Kembali Bergairah!

Apa yang harus diperhatikan saat mendapat sedel baru

Sebagian besar pesepeda pemula membiarkan ketinggian sadel sepeda apa adanya setelah keluar dari toko, kemudian beradaptasi dengan setelan tersebut. Tetapi itu bukan pilihan terbaik.

Perbedaan dalam ketebalan bantalan dan desain sadel dapat mengubah posisi duduk kita secara drastis.

Saat mengganti sadel, perhatikan dengan baik ketinggian sadel dan sesuaikan bila perlu.

Jika sadel baru membuat kita tidak nyaman, jangan beradaptasi sebelum menyesuaikan ketinggian sadel untuk mendapatkan posisi yang sama persis dengan sadel lama.

Mengetahui bagaimana ketinggian posisi duduk terintegrasi dengan sadel akan memungkinkan kita mengubah posisi atau sadel sesuai kebutuhan untuk membuat kita tetap nyaman saat bersepeda. (*)

Baca Juga: Berolahraga Saat Bulan Puasa Cocok Untuk Program Diet, Selain dengan Berlari Ternyata Rutin Berjalan Lambat Juga Efektif Menurunkan Berat Badan!

Editor : Hafidh