WIKEN.ID - Tingkat kesembuhan pasien virus corona terus mengalami kenaikan.
Berdasarkan laporan dari Universitas John Hopkins, ada 103.396 orang dinyatakan sembuh dari virus corona atau Covid-19.
Tingginya angka kesembuhan dapat dilihat dari tiga negara dengan kasus virus corona paling terdampak.
Seperti China, Korea Selatan dan Italia.
Di China, sebanyak lebih dari 70 ribu dinyatakan sembuh.
Dari 70 ribu kasus, sebanyak 59 ribu terjadi di pusat kota terdampak yakni di Wuhan, provinsi Hubei, China.
Sedangkan di Indonesia, dikutop dari www.covid19.go.id (Kamis, 26/3/20202), dari jumlah kasus sebesar 790 kasus, sudah ada 31 orang yang sembuh.
Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, kunci sembuh pasien yang terinfeksi virus corona hanya satu yaitu imunitas tubuh.
Yuri mengingatkan, hanya imunitas tubuh yang dapat menangkal semua jenis virus, termasuk virus corona.
Tak banyak yang bersedia membagikan pengalamannya secara terbuka bahwa mereka dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani isolasi serta perawatan di rumah sakit.
Namun ada beberapa orang yang memberi kisah kesembuhannya.
Salah satunya adalah Julie, pasien Covid-19 di Singapura, telah dinyatakan sembuh.
Awalnya Julie tak merasakan gejala batuk dan pilek hingga di suatu pagi, ia merasakan kepalanya serasa berputar-putar.
Sehari kemudian, ia dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru.
Namun, Julie memutuskan bersedia berbicara kepada publik.
Dikutip dari BBC, ia menceritakan saat-saat bagaimana awalnya ia dideteksi terinfeksi virus corona hingga akhirnya sembuh.
“Tanggal 3 Februari, aku demam sekitar 38.2-38.5,” ujar Julie, dalam sebuah wawancara kepada BBC, yang ditayangkan pada awal Maret 2020.Julie mengungkapkan, saat itu ia mengalami demam seperti pada umumnya dan hanya mengonsumsi obat penurun panas.
Ketika sakit, Julie juga merasakan tubuhnya terasa sangat lelah.
Padahal, ia hanya rebahan sepanjang hari.
Pada 17 Februari 2020, lanjut Julie, sekitar pukul 03.00, ia terbangun dari tidur dan merasakan seperti berputar-putar.
Hari selanjutnya ia didiagnosis positif Covid-19 dan ditempatkan dalam ruang isolasi.
Julie lantas mengingat hari-hari yang dijalaninya di ruang isolasi.
Di ruang itu, ia mendapatkan makanan, obat, pakaian ganti, dan handuk melalui sebuah lubang.
Ia pun sempat melalui masa kritis.
Menurut Julie, paru-parunya seakan tengah bekerja sangat berat.
Yang diingatnya saat itu hanya berusaha tetap bernapas.
Ketika sesak, Julie merasakan beratnya berjalan meski hanya dari tempat tidur ke kamar mandi yang jaraknya hanya sekitar 5 meter.
Setelah 9 hari menjalani perawatan dan isolasi, Julie akhirnya dinyatakan pulih dan boleh pulang.Selain Julie, ada juga pasien virus corona yang sembuh.
Dia adalah Valerie Wilson (34) dan Fiona Lowenstein (26).
Awalnya, mereka mengira terlalu muda untuk terinfeksi virus corona, sebelum dinyatakan positif.
Mereka pun membagikan kisahnya kepada generasi milenial lainnya ketika sudah pulih agar tetap sadar pentingnya menjaga kesehatan.
Dilansir dari CNN, Wilson yang merupakan seorang ahli perjalanan menepis gejalanya ketika pertama kali sakit.
Menurut Wilson, dia terlalu lelah dan hanya demam biasa.
Sampai suatu hari dia kehilangan indera penciumannya secara total.
Dokternya berkata bahwa Wilson tak kelihatan seperti seseorang yang terinfeksi virus corona.
Namun, setelah mengalami batuk yang parah, dia kembali ke ruang dokter dan masuk tanpa izin.
"Saya menangis dan mengatakan kepada mereka bahwa saya benar-benar takut. Tanpa ragu, mereka mengujinya," kata Wilson. (*)