Demi Lakukan Percobaan Produk Sabuk Pengaman untuk Anak-anak, Peneliti Ini Nekat Gunakan Hewan Hingga Alami Luka Parah

Senin, 11 November 2019 | 10:40
Qiaolin Wang, Hongyi Xiang, Sishu Guan, et al/metro.co.uk

Lakukan Percobaan Produk Sabuk Pengaman Untuk Anak, Peneliti ini Nekat Gunakan Hewan Hidup

WIKEN.ID -Beberapa waktu yang lalu terungkap kasus sebuah laboratorium di Jerman yang memperlakukan hewan pengujian dengan kasar.

Di negara yang berbeda, terungkap kasus yang sama.

Para peneliti di Tiongkok mendapat banyak kecaman akibat menggunakan babi hidup untuk sebuah pengujian.

Baca Juga: Hewan Mirip Babi Pemakan Daun Ditemukan Warga di Selokan Kebun Sawit, Ternyata Lagi Hamil

Penelitian itu untuk simulasi kecelakaan berkecepatan tinggi dengan menabrakan mobil ke dinding panghalang.

Tak terduga yang dijadikan bahan percobaan produk sabuk pengaman untuk anak-anak adalah babi hidup.

Baca Juga: Terpaksa Ditutup, Laboratorium di Jerman Ini Tega Siksa Hingga Perlakukan Secara Keji Hewan Langka Ini

Dalam percobaan itu, setidaknya ada 15 anak babi yang didudukkan paksa di kursi mobil dengan menggunakan sabuk pengaman.

Nampak, kaki depannya diikat dengan kain.

Dalam uji coba tersebut, ada tujuah anak babi yang langsung mati ditempat.

Sedangkan babi yang lain alami cedera parah termasuk luka sobek, pendarahan dan memar di tubuh bagian dalam.

Naasnya, enam jam kemudian, babi yang cedera itu mati.

Baca Juga: Lukai Diri Sendiri Hingga Lakukan Percobaan Bunuh Diri, Artis Seksi Ini Akui Dirinya Alami Gangguan Jiwa: Sudah Mulai Enggak Wajar!

Dalam hasil otopsi, tubuh babi itu dibedah untuk diteliti penyebab kematiannya.

Hasilnya, paru-paru menjadi bagian tubuh yang mengalami luka paling parah selain hati dan limpa.

Baca Juga: Wanita Ini Jadi yang Pertama di Dunia Dapat Donor Kornea Mata dari Babi, Inilah Keadaan Penglihatannya Sekarang

Penelitian itu dilaporkan dalam International Journal of Crashworthiness.

Dalam jurnal itu, mencatat, para peneliti itu mengklaim bahwa mereka menggunakan babi untuk bahan percobaan karena hewan itu memiliki struktur anatomis yang mirip dnegan anak manusia berusia enam tahun.

Namun, sebuah organisasi non profit yang berbasis di Maryland, As membantah alasan itu.

Baca Juga: Apa Terjadi Ketika Kamu Senyum ke Kambing? Video Hasil Penelitian Ini Menjawabnya!

Menurut PETA (People for the Ethical Treatment of Animals), alasan itu hanya sebuah klaim yang mengada-ada.

Zachary Toliver dari PETA mengatakan bahwa anatomi tubuh babi berbeda secara fundamental dengan anatomi manusia.

Qiaolin Wang, Hongyi Xiang, Sishu Guan, et al/metro.co.uk

Lakukan Percobaan Produk Sabuk Pengaman Untuk Anak, Peneliti ini Nekat Gunakan Hewan Hidup

PETA juga melaporkan bahwa babi-babi untuk bahan percobaan itu juga sengaja tidak diberi makan selama 24 jam sebelum melakukan percobaan.

Selain itu, juga tidak diberi minum selama enam jam sebelumnya, dan dengan jahat diberi obat bius untuk mengurangi stres.

Baca Juga: Lakukan Percobaan Sains Agar Gurunya Bisa Membuatnya Lulus Ujian, Siswa Ini Malah Alami Kecelakaan Mengerikan, Lengan dan Kakinya Terbakar

Sebelumnya, sebuah laboratorium pengujian hewan di Jerman juga memperlakukan monyet dengan kasar.

Mereka juga memelihara anjing yang tidak sehat dalam kondisi jorok.

Dilansir dari metro.co.uk, rekaman CCTV di Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi (LPT) dekat Hamburg yang diterbitkan oleh Cruelty Free International dan Soko Tierschutz menunjukkan teknisi dengan garpu logam yang memegang leher monyet.

Baca Juga: Suntik Mati 3000 Kucing Sejak Tahun 1982, Tempat Riset Ini Umumkan Tak Akan Lagi Gunakan Kucing Sebagai Kelinci Percobaan

Monyet dikekang oleh kawat gigi selama pengujian.

Beberapa monyet tampaknya disimpan sendirian di kandang logam berukuran kurang dari satu meter kubik dan terlihat berputar-putar, menunjukkan tingkat kesulitan yang tinggi.

Baca Juga: Terekam Video CCTV, Babi Hutan Kelaparan Masuk Kantin dan Serang Pegawai

(Mega Khaerani)

Editor : Amel