WIKEN.ID - Pada waktu lahirnya Ki Joko Bodo di tahun 1964, saat itu pula bersamaan dengan meletusnya gunung agung, mungkin itu hanyalah sesuatu yang kebetulan.
Ki Joko Bodo di lahirkan di Singaraja, Bali.
Pada saat masa anak–anak Ki Joko Bodo bercita–cita ingin menjadi pemain film dan menjadi penyanyi.
Tapi itu hanyalah angan – angan Ki Joko Bodo waktu kecil dan harapan itu hanya bisa dilakukan dengan dia mengamen di Yogyakarta.
Pada waktu mudanya di tahun 1990 dia kuliah di kota Yogyakarta, tapi tak jelas kampusnya di mana.
Ki Joko Bodo termasuk aktivis yang bersebrangan dengan pemerintah sehingga dia merasakan hal yang biasa keluar masuk penjara.
Dari waktu kewaktu Ki Joko Bodo merasa kesulitan dalam membiayai kuliahnya lantas dia akhirnya menuju Jakarta untuk membiayai kuliahnya dan di Jakarta dia menjadi buruh kasar di pabrik baja.
Waktu berlalu nampaknya Ki Joko Bodo tidak mampu hidup terus – menerus di Jakarta dan akhirnya Ki Joko Bodo kembali ke Yogyakarta dan dia ikut mencalonkan dirinya menjadi lurah atau kepala desa.
Dalam proses menjadi kepala desa ternyata tidak mudah yang seperti dia bayangkan, dan Ki Joko Bodo mengikuti seleksi tahap demi tahap untuk menjadi kepala desa.
Katanya tahapan–tahapannya itu mbulet dan akhirnya Ki Joko Bodo tidak lolos dalam seleksi tersebut.
Ki Joko Bodo kini telah berhijrah usai mendapatkan hidayah di Tanah Suci.
Imbas dari keputusannya itu, dia harus mengubah penampilannya secara drastis hingga dirinya menjadi sulit dikenali.
Penampilannya kini bersih dari rambut gendrong dan kumis serta janggut.
Dirinya pun mengaku alih pekerjaan menjadi pemandu perjalanan wisata rohani demi menafkahi diri dan keluarganya.
(*)