Penelitian yang dilakukan oleh D.J. Howell dan Joseph Pylka pada tahun 1977 menemukan bahwa fremur atau tulang paha kelelawar, tidak cukup baik mengatasi tekanan.
Maka, cara kelelawar tidur bergantung secara terbalik, lebih memudahkan kelelawar daripada posisi berdiri atau duduk.
Tendon kelelawar juga dirancang dengan sempurna untuk digantung terbalik. Bagian tendon itu tetap rileks sehingga tidak membuat kelelawar tegang.
Ini akan membuat kelelawar dapat menghemat energinya.
Menghindari Predator
Selain memudahkan kelelawar dalam terbang, ternyata posisi terbalik kelelawar ini digunakan untuk menghindari predator.
Baginya, bergantung dengan terbalik adalah cara terbaik untuk bersembunyi dari predatornya di siang hari.
Uniknya, saat kelelawar merasakan ada bahaya, mereka akan melepaskan ranting pohon dan terbang menghilang dalam sekejap dan bersembunyi di tempat terpencil.
Kebiasaan kelelawar tidur terbalik juga membantu mereka tetap aman dari pemangsa ketika berhibernasi, atau membesarkan anak-anaknya.
Sebab, di area yang tinggi, misalnya di langit-langit gua dan pepohonan, jarang ada hewan yang bisa menjangkau mereka.
(*)
Baca Juga: Tak Punya Anjing Penjaga, Wanita Ini Malah Bawa Hewan Peliharaan Tak Biasa untuk Menemaninya ke ATM