Pada usia 6 hingga 7 minggu, anak-anak mereka akan mulai berkeliaran dari sarang dan mulai terbang di usia 9 atau 10 minggu.
Burung hantu bertanduk besar remaja akan meninggalkan sarang di musim gugur.
Namun, selain untuk memikat pasangan, teriakan burung hantu bertanduk besar juga digunakan untuk berkomunikasi dan menetapkan wilayah.
Mereka akan menanggapi penyusup atau ancaman yang datang dengan tepukan, desis, jeritan dan suara serak yang sering dianggap menyeramkan.
Jika ancaman meningkat, burung hantu bertanduk besar akan melebarkan sayap dan menyerang dengan kaki mereka.
Burung hantu beraktivitas di malam hari, begitu juga burung hantu bertanduk besar, mereka lebih aktif dan berburu di malam hari.
Tetapi mereka diketahui juga akan berburu di siang hari, terutama pada musim dingin.
Dengan pencernaan yang luar biasa, terkadang mangsanya akan ditelan secara utuh.
Bahkan, mereka juga bisa membunuh hewan yang beberapa kali lebih berat dari ukuran tubuhnya yang berkisar seberat 1,5 kilogram untuk betina dan 1,1 kilogram untuk jantan, dengan menggunakan cakar kuat miliknya, dilansir dari News Advance.
Adapun beberapa hewan yang dimangsa, antara lain rakun, kelinci, tupai, burung domestik, elang, burung hantu jenis lain, bahkan kucing dan anjing.