"Tambak udang masih jalan, tapi panen terakhir agak kurang sebelum waktunya panen ukurannya enggak sesuai," pungkas Uya Kuya.
Mengejutknya, Uya Kuya rupanya masih memiliki bisnis yang dikatakan lancar dibandingkan yang lain.
Bisnis tersebut adalah investasinya di Australia berkaitan dengan penyediaan fasilitas bagi orang yang menderita gangguan mental.
"Jadi gue buka rumah buat orang yang mental illness. Jadi buat orang-orang yang punya penyakit kejiwaan berhak mendapatkan fasilitas di rumah itu beserta perawat dan dokternya. Dan itu dibayar oleh goverment (pemerintah)," ungkap Uya Kuya.
Bisnisnya tersebut diakui Uya lancar, lantaran banyak orang Australia mengalami stres di kala pandemi sekarang ini.
Ia juga mengaku bahwa keuntungan dari investasinya ini cukup menggiurkan.
"Pengembalian dana dari mereka itu belum sampai setegah tahun 50% sudah balik," lanjutnya.
"Bener-bener yang bayar aku itu pemerintah Australi," pungkas Uya Kuya.(*)