Kini kaya raya berkat sederet bisnisya, Inul Daratista akui ingin jadi orang biasa dan serahkan hartanya pada sosok ini
WIKEN.ID-Inul Daratista kini dikenal sebagai pedangdut tenar.
Berawal dari kiprahnya sebagai penyanyi dari panggung ke panggung hingga akhirnya ia dikenal karena goyang ngebornya
Sebelum terkenal seperti sekarang, Inul ternyata pernah disekap di Batam lantaran iming-iming honor Rp 100.000.
Saat itu ia yang nyanyi di kafe tergiur honor 5 kali lipat dari ia biasa manggung yakni Rp 20.000.
Untuk 10 kali manggung, berarti ia bisa mendapatkan Rp 1 juta dan itulah yang membuatnya nekat berangkat.
Sayangnya, ternyata ia dibohongi. Menurut pengakuan Inul Daratista, dia disekap selama sekitar 40 hari.
Namun kini ia sukses sebagai pedangdut bahkan melebarkan sayapnya dengan membangun kerajaan bisnis.
Bisnisnya adalah Shake a shake yang merupakan minuman kekinian dan crispy chicken.
Tak haya itu, Inul juga memiliki bisnis coklat herbal, dan yang terakhir adalah bisnis karaoke yang sudah memiliki beberapa cabang di tanah Air.
Melansir dari laman kompas.com pada Mei 2020 lalu, ternyata Inul Daratista merintis usaha karaokenya sejak tahun 2005.
Usahanya kini yang telah berbuah hasil, tak membuat Inul menjadi pribadi yang tinggi hati.
Inul pun membeberkan kalau dirinya ingin kembali menjadi orang 'ndeso' yang hidup sederhana di perkampungan.
Kekayaan yang dimilikinya selama ini semata-mata merupakan perjuangan hidup untuk anak semata wayangnya.
Dalam unggahannya, Inul bercerita panjang lebar terkait kehidupan yang telah ia rasakan.
"Mengejar duniawi ga akan ada habisnya, memang kita butuh uang dan semuanya," tulisnya.
"Banyak yang punya rumah besar termasuk saya yang tidak begitu besar banget seperti yang lain sampe ribuan meter malah hektar barangkali, begini saja capeknya,"
"Gimana yang rumahnya megah se-lapangan. Saya aja pingin cukup 2 kamar, ada 2 orang ART makan sederhana, cukup ruang ibadahnya dan bersih," beber Inul ingin hidup sederhana saja.
Namun kini, ia menyadari bahwa rumah besar miliknya dan segenap harta yang dipunya hanya untuk anak semata wayangnya.
"Punya rumah bagus adalah impian smua orang. Tapi tidak semua orang."
"Ketika hidup mengikuti hasrat tentu tak akan ada habisnya, karena pada dasarnya manusia itu punya jiwa serakah dan selalu kurang. Bagiku sekarang punya rumah untuk dikasih ke anak," lanjutnya.
Inul mengaku bahwa ia dan Adam telah memiliki rumah kecil di pedesaan yang akan ditempatinya saat sudah tua nanti.
"Aku dan suami sudah ada rumah kecil sederhana yang akan kita tinggali berdua nanti kalo Ivan sudah berkeluarga."
"Membayangkan ora (tidak) repot nyapu ruangan gede, mikir ini itu anu, dan cukup ada tanaman kecil buat tandur (menanam) lombok (cabai) dan nanem mawar melati. Punya gubuk di perkampungan hirup oksigen dan makan sego jagung (nasi jagung)," imbuhnya rindukan suasana pedesaan yang asri dan nyaman.
Inul benar-benar merindukan kehidupannya saat hidup di kampung halaman, walaupun dulu ingin menjadi orang kaya di kala hidupnya sedang susah.
"Aku pun demikian ketika jadi orang susah pengen jadi orang punya. Sekarang (sudah) punya malah pengen dadi wong ndeso kesokeso (ingin jadi orang desa yang tersiksa)," tambahnya.
Yang terpenting bagi Inul adalah selalu hidup bersyukur dan berkecukupan dan sederhana.
"Dan aku ingin hidup sesederhana mungkin. Punya tabungan buat masa depan anak cukup. Makan sama suami cukup. Bisa kasih gaji pegawai cukup. Ora (Tidak) buat foya-foya. Ora perlu barang mewah maneh (Tidak perlu barang mewah lagi)," pungkasnya panjang lebar.(*)