Lantas, Ashanty menyebut mahalnya harga nasi goreng itu karena bahan-bahannya yang didatangkan langsung dari luar negeri.
"Cabenya dari Australia, bawangnya dari Jerman," ujar Ashanty.
"Aku mau pesen nasi goreng yang sejuta itu, beli 10 deh," ucap Ashanty.
Ucapan Ashanty ini menuai perhatian Anang Hermansyah yang ikut penasaran.
"Nasi goreng apa Rp 1 juta?" tanya Anang Hermansyah syok.
"Ada nasi goreng Rp 1,5 juta, Kita cobain mau gak?" tanya balik Ashanty pada sang suami dan karyawannya.
"Gak, gak mau, gak ketelan nantinya," jawab Suwarsih Asih, pengasuk Arsy.
Namun, Anang Hermansyah langsung menyetujui.
Akan tetapi, nasi goreng mahal itu bukan untuk dimakan, tapi untuk dipajang.
"Iya boleh. Beli itu ( nasi goreng), dilabelin, dilaminating terus dibawa ke Jakarta, buat kenang-kenangan," ucap Anang Hermansyah.