Pada saat peresmian Gedung perkuliahan Universitas Multimedia Nusantara ( UMN) PK Ojong-Jakob Oetama Tower yang diresmikan pada Rabu, (27/9/2017). Saat itu, Jakob mengaku tidak ingin namanya disematkan sendirian melainkan harus bersama PK Ojong.
"Beliau (Jakob) komentar, 'saya dan Pak Ojong itu enggak terpisahkan'. Makanya namanya (PK Ojong-Jakob Oetama Tower) begitu," ujar Ketua Yayasan Multimudia Teddy Suryanto yang dikutip dari kompas.com.
Jika selama ini konsentrasinya adalah mengurusi bidang redaksional, ia kini juga “dipaksa” untuk mengurusi aspek bisnis.
Kenang Jakob dengan rendah hati, “Saya harus tahu bisnis. Dengan rendah hati, saya akui pengetahuan saya soal manajemen bisnis, nol! Tapi saya merasa ada modal, bisa ngemong!
Kelebihan saya adalah saya tahu diri tidak tahu bisnis.” Kerendahan hati bahwa ia tidak tahu bisnis itulah yang kemudian mengembangkan Grup Kompas Gramedia menjadi sebesar sekarang.
Kerendahan hati ini pula yang membuatnya tidak merasa jemawa atas apa yang dicapainya. Ia tidak pernah merasa kaya di antara di antara orang miskin, juga tidak merasa miskin di antara orang kaya.
Artikel ini juga telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia", Android: https://bit.ly/3g85pkAiOS: https://apple.co/3hXWJ0L