WIKEN.ID -Bulan purnama atau purnacandra adalah salah satu fase bulan di mana bulan terletak di belakang bumi ditinjau dari matahari.
"Purnama" berasal dari bahasa Sanskerta: pūrṇimā. Karena satu fase bulan lamanya 29,5 hari, maka bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke-14 dan 15 dalam kalender lunar.
Fenomena Bulan purnama umumnya terjadi di sekitar tanggal pertengahan bulan. Namun, untuk bulan September ini, fenomena Bulan purnama justru te
dIKUTIP DARI KOMPAS.COM, Marufin berkata bahwa berulangnya fenomena bulan purnama di awal bulan setiap tiga tahun sekali ini disebabkan oleh adanya perbedaan durasi kalender Gregorian dengan kalender Bulan.
Untuk diketahui, kalender Gregorian atau biasa juga disebut dengan kalender Gregorius merupakan kalender yang paling banyak dipakai di dunia barat. Kalender ini berbasis pada periode tropis Matahari.
Nah, periode tropis Matahari ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan Matahari untuk bergerak dari sebuah titik Aries (vernal ekuinoks) menuju titik Aries berikutnya yang bersebelahan. "Derivasinya ke dalam kalender menghasilkan durasi 365 hari atau 366 bila kabisat," ujarnya.
Sebaliknya, dalam kalender bulan, basisnya adalah periode sinodik Bulan. Ini dimaksukan sebagai rentang waktu yang dibutuhkan Bulan untuk bergerak dari sebuah titik konjungsi ke titik konjungsi berikutnya yang bersebelahan.