Follow Us

Jangan Lewatkan Bulan Purnama Malam Ini, Langka Terjadi!

Alfa - Kamis, 03 September 2020 | 19:45
Penampakan bulan purnama Strawberry Moon saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Jakarta, Sabtu (6/6/2020) dini hari. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.
(AFP/BAY ISMOYO) VIA KOMPas.com

Penampakan bulan purnama Strawberry Moon saat berlangsung gerhana bulan penumbra, terlihat di atas langit Jakarta, Sabtu (6/6/2020) dini hari. Dua fenomena langit, bulan purnama strawberry dan gerhana bulan penumbra, yang jarang terjadi bersamaan ini bisa terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia.

WIKEN.ID -Bulan purnama atau purnacandra adalah salah satu fase bulan di mana bulan terletak di belakang bumi ditinjau dari matahari.

"Purnama" berasal dari bahasa Sanskerta: pūrṇimā. Karena satu fase bulan lamanya 29,5 hari, maka bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke-14 dan 15 dalam kalender lunar.

Fenomena Bulan purnama umumnya terjadi di sekitar tanggal pertengahan bulan. Namun, untuk bulan September ini, fenomena Bulan purnama justru te

dIKUTIP DARI KOMPAS.COM, Marufin berkata bahwa berulangnya fenomena bulan purnama di awal bulan setiap tiga tahun sekali ini disebabkan oleh adanya perbedaan durasi kalender Gregorian dengan kalender Bulan.

Baca Juga: Emosi Membara Gideon Tengker Bikin Keluarga Nagita Slavina Jadi Buah Bibir, Sosok Pria di foto Gigi Jadi Sorotan, Siapa Sih?

Untuk diketahui, kalender Gregorian atau biasa juga disebut dengan kalender Gregorius merupakan kalender yang paling banyak dipakai di dunia barat. Kalender ini berbasis pada periode tropis Matahari.

Baca Juga: Kegirangan Usai Cetak Gol Sampai Nekat Lamar Kekasih di Pinggir Lapangan, Pemain Bola Ini dapet Hadiah Mengejutkan dari Wasit

Nah, periode tropis Matahari ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan Matahari untuk bergerak dari sebuah titik Aries (vernal ekuinoks) menuju titik Aries berikutnya yang bersebelahan. "Derivasinya ke dalam kalender menghasilkan durasi 365 hari atau 366 bila kabisat," ujarnya.

Sebaliknya, dalam kalender bulan, basisnya adalah periode sinodik Bulan. Ini dimaksukan sebagai rentang waktu yang dibutuhkan Bulan untuk bergerak dari sebuah titik konjungsi ke titik konjungsi berikutnya yang bersebelahan.

Baca Juga: Mantap Tinggalkan Musisi Senior, Kini Rieta Amalia Nikah Lagi dengan Pengusaha Kelas Internasional, Intip Sosok Ayah Tiri Nagita Slavina!

hALAMAN SELANJUTNYA....

Editor : Wiken

Latest