Wiken.id- Departemen Pertahanan AS mengatakan dalam laporan tahunan wajibnya kepada Kongres,Selasa,tentang kekuatan militer China. Isinya cukup mengkhawatirkan bagi Indonesia.
Menurut laporan tersebut, saat ini China sedang berupaya membangun jaringan logistik yang bisa mencakup sebagian besar wilayah Samudra Hindia.
Laporan militer AS itu sepanjang 200 halaman dengan tema "Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China 2020."
Seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Rabu (2/9/2020), China "mungkin menganggap" Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah, sebagai lokasi fasilitas logistik militer.
Baca Juga:AS Kirim Pesawat Pembom Nuklir Tercanggih di Dunia ke Pulau Rahasia di Samudra Hindia
Ini menandai pertama kalinya pengamatan semacam itu muncul dalam laporan, kata Zack Cooper, seorang peneliti di lembaga think tank American Enterprise Institute yang berbasis di Washington, dalam sebuan webinar AEI.
Menurut laporan tersebut, China telah menawarkan lokasi militer tersebut ke Namibia, Vanuatu dan Kepulauan Solomon.
Laporan baru itu menekankan pada adanya "keinginan China untuk bertindak secara global, kata mantan staf Pentagon, Cooper.
Keyakinan Washington akan ambisi kekuatan Beijing di seberang Samudra Hindia, berasal dari cara China yang telah membuka pangkalan militer permanen pertamanya di luar negeri pada tahun 2017 di Djibouti,pinggiranAfrika.