Follow Us

Bak 'Jimat' Antivirus Corona, Kalung yang Siap Diproduksi Masal Kementerian Pertanian Justru Dinilai Timbulkan Salah Persepsi, Gak akan Ngaruh?

Amel - Minggu, 05 Juli 2020 | 15:30
Bak 'Jimat' Antivirus Corona, Kalung yang Siap Diproduksi Masal Kementerian Pertanian Justru Dinilai Timbulkan Salah Persepsi, Gak akan Ngaruh?
DOK. Humas Kementerian Pertanian

Bak 'Jimat' Antivirus Corona, Kalung yang Siap Diproduksi Masal Kementerian Pertanian Justru Dinilai Timbulkan Salah Persepsi, Gak akan Ngaruh?

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, tak ada relevansi antara kalung antivirus dengan paparan virus corona.

Baca Juga: Ritual Pernikahan Mayat Dipercaya Mampu Tolak Bala, Warga Desa Ini Ketakutan Setengah Mati saat Salah Satu Mayat Hidup Kembali dan Membuka Peti

"Saya tidak melihat relevansi yang kuat antara kalung di leher dengan paparan virus ke mata, mulut, dan hidung," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).

Ia mengatakan, penularan Covid-19 terjadi melalui beberapa mekanisme seperti droplet aerosol yang terhirup hidung atau melalui sentuhan ke mata dan mulut.

Meski eucalyptus diketahui memiliki potensi antiviral, Dicky menyebutkan, riset tersebut dalam bentuk spray dan filter.

Baca Juga: 11 Tahun Ditinggal, Rumah Mewah Milik Michael Jackson di Neverland Kini Dibiarkan Membusuk, Kisahnya Bikin Merinding!

Itu pun baru pada jenis virus terbatas yang sudah umum, bukan Covid-19.

Oleh karena itu, dia menganggap produksi produk eucalyptus yang ditujukan untuk mencegah virus corona terlalu dipaksakan dan berpotensi menimbulkan salah persepsi.

"Belum terbukti secara ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah tentang potensi mencegah virus SARS-CoV-2," jelas dia.

Baca Juga: Pacarnya Pindah Agama Hingga Persiapan Pernikahannya Sudah 100 Persen, Cita Citata Kini Ngaku Bersyukur Batal Nikah: Justru Jadi Hal Baik

"Sebagai gambaran saja, obat anti-malaria yang salah satu senyawanya berasal dari tumbuhan perlu hampir 20 tahun untuk resmi diakui," lanjut Dicky.

Menurut Dicky, sejumlah negara Asia dan Eropa sebelumnya telah melarang produk antivirus dari Jepang.

Source : Kompas.com

Editor : Wiken

Latest