"Melihatnya berputar-putar di ruang ganti dengan pakaian barunya sangat melegakan hati, seperti dia dibebaskan," kata Jeneen.
Ketika sampai dirumah, Luna mengosongkan pakaian anak laki-laki dan mengenakan gaun barunya dengan bangga.
Beberapa hari kemudian Jeneen memberi tahu ibunya bahwa Luna akan mengenakan pakaian anak perempuan.
Lalu muncul masalah nama.
Setelah bernama Alice selama seminggu, akhirnya a berubah menjadi Luna.
Seketika, Jeneen bergabung dengan komunitas trans dan LGBT, petugas kriminal kebencian dan bahkan anggota parlemennya untuk mendapatkan dukungan.
"Ketika saya melihat dan mendengar bagaimana Luna telah menerima dirinya yang otentik, betapa bahagianya, cerdas dan lucunya dia, itu membuat saya sangat bangga. Anak-anak perlu menjadi diri mereka sendiri untuk berkembang, bukan apa yang orang lain inginkan,"(*)