Follow Us

Banyak Orang Melakukan Aktivitas Ini di Tengah Pandemi Virus Corona, Ternyata Bisa Berisiko Sebabkan Penyakit

Dewa - Selasa, 07 April 2020 | 10:00
Ilustrasi berjemur
Indian Makeup and Beauty Blog

Ilustrasi berjemur

Tahi lalat atau bintik hitam yang muncul biasanya berwarna lebih gelap dan sangat cepat berkembang.

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab kanker ini bisa terjadi, namun mutasi genetik diyakini menjadi salah satu penyebabnya.

Selain itu, sering berjemur di bawah matahari dan terkena radiasi sinar matahari juga disebut bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker melanoma.

Baca Juga: Sukarela Mengajar Pramuka Tak Dibayar, Terungkap Siasat Jahat Pembina Pramuka yang Tega Lakukan Hal Ini Pada Siswinya Saat Sekolah Diliburkan

Pasalnya, paparan sinar matahari berlebih juga bisa merusak DNA dalam sel-sel kulit yang pada kasus tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang memengaruhi gen dan memicu kanker.

Paparan sinar matahari akibat berjemur memang bisa berdampak berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

Pada beberapa orang, sel-sel kulit yang terpapar sinar matahari tidak mampu memperbaiki DNA yang rusak, dan cenderung rentan mengembangkan kanker melanoma.

Tahi lalat melanoma biasanya memicu rasa gatal, dan bisa mengeluarkan darah.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Tolong Ayahnya, Satu Keluarga di Bondowoso Tewas Terperosok ke dalam Septic Tank

Seseorang berisiko terkena melanoma jika memiliki tahi lalat yang jumlahnya sangat banyak misalnya lebih dari 50 buah, sering terpapar sinar matahari, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, pernah memiliki melanoma, dan memiliki kulit yang sensitif serta mudah terbakar sinar matahari.

Selain itu, berjemur juga jangan terlalu lama, cukup 15 menit saja, waktunya bisa 2-3 kali seminggu.

Bila kita beraktivitas di luar yang banyak terpajan sinar matahari, sebaiknya pakai perlindungan.

Source : Grid.ID

Editor : Wiken

Latest