Kondisi M diduga tidak stabil. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, H Saefuddin, Jumat (3/4/2020).
"Latar belakang pendidikan juga tak ada, ia putus sekolah dan langsung ikut bekerja menjadi buruh," ujar Saefuddin.
Ia mendengar dari warga bahwa kekesalan sang remaja tersebut dipicu oleh keinginan mendapat uang untuk membeli motor.
Baca Juga: Mahasiswa Kepergok Berduaan Dengan Wanita Hamil di Kamar Kontrakan, Sang Wanita Mau Mengakhiri Hidup
"Ia saya mendengar seperti itu, tapi kalau melihat latar belakang pendidikan dan emosi yang tak stabil bisa juga," katanya.
Saat kejadian pembakaran, A sedang tidak ada di rumah.
Ia melarikan diri karena sebelumnya sempat diancam akan dibunuh oleh M.
Kepala Desa Sukaraharja, Saefuddin, mengatakan, ia akan menjemput A di persembunyiannya di Campaka dan sementara akan disuruh tinggal dengan kerabatnya.
"Di kampung ini ada adiknya, sementara akan disuruh tinggal di sana," kata Saefuddin.
Ia mengatakan, sebelum membakar rumah orangtuanya, M (27), sempat mengancam akan membunuh A (70), ayahnya sendiri.
A sempat kabur ke daerah Kecamatan Campaka karena takut dibunuh anaknya itu.