Namun, ketika jumlah pasien positif terus bertambah, fasilitas kesehatan yang ada tak akan bisa melayani dengan maksimal.
Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada warga untuk mematuhi surat edaran yang telah dikeluarkan.
"Jangan sampai kebijakan untuk melindungi masyarakat disikapi salah.
Anak yang belajar di rumah malah ke luar bermain-main, itu tidak boleh, termasuk kerumunan, kegiatan agama, ditiadakan dulu," kata dia.
Begitu pula kegiatan ibadah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang sampai sekarang masih bisa dilakukan secara normal oleh masyarakat.
Namun, pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah setempat memberlakukan jarak interaksi satu sama lain.
"Kita di masjid agung terbuka untuk umum tidak ditutup.
Tapi, kita berlakukan jarak saat berinteraksi antarwarga yang hendak shalat berjemaah satu meter.
Ini statusnya sementara, nanti sudah normal perkembangannya kita biasakan lagi," tandas Budi.