Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Negara di Eropa Ini Memiliki Tingkat Kasus Corona Tinggi Tetapi Angka Kematiannya Rendah, Apa yang Dilakukan?

Alfa - Sabtu, 21 Maret 2020 | 10:00
Warga mengenakan masker di saat pandemi virus corona.
aljazeera.com

Warga mengenakan masker di saat pandemi virus corona.

Baca Juga: Putuskan Isolasi 14 Hari di Rumah karena Takut Virus Corona, Hotman Paris Justru Kangen Dikelilingi Wanita Cantik

Untuk mencegah rumah sakit menjadi kewalahan, seperti yang terjadi di Italia atau Perancis Timur, pemerintah Jerman juga berencana untuk menggandakan tempat tidur perawatan pernapasan intensif.

Bahkan hotel dan aula publik besar harus digunakan kembali sebagai rumah sakit darurat untuk pasien dengan gejala yang kurang serius.

Ketiga, pasien lebih muda.

Virus ini juga sebagian besar menginfeksi populasi usia muda dan lebih sehat di Jerman dibandingkan di tempat lain.

"Di Jerman, lebih dari 70 persen orang yang diidentifikasi telah terinfeksi hingga sekarang berusia antara 20 dan 50 tahun," jelas presiden RKI Lothar Wieler yang dikutip dari AFP.

Baca Juga: Bakal Dibuat Massal Setelah Diuji Coba, Bilik Disinfektan yang Diminta Wali Kota Surabaya Bisa Jadi Salah Satu Solusi Pencegahan Virus Corona

Seperti di Skandinavia, infeksi pertama di Jerman diidentifikasi pada orang yang baru saja kembali dari liburan bermain ski di Italia atau Austria.

Namun di negara di mana hampir seperempat dari populasi lebih dari 60, ada kekhawatiran bahwa jumlah kematian akan meroket ketika virus menyebar lebih lanjut.

Keempat, melakukan tes awal.

Christian Drosten, Direktur Institut Virologi di rumah sakit Charite Berlin mengatakan bahwa pengujian awal juga bisa menjadi faktor kematian kecil.

"Kami mengenali penyakit ini sangat dini di negara kami. Kami unggul dalam hal diagnosis dan deteksi," ungkap Drosten yang dikutip dari AFP.

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x