“Amelia sudah tidak sehat sejak Selasa, batuk, demam, dingin. Pagi ini dia datang ke kamar saya dan naik ke tempat tidur saya panas badannya dan tidak ingin bangun” tulisnya pada hari Minggu.
Dan Collins menceritakan efek setelah anaknya, Amelia meminum ibuprofen.
“Dalam satu jam memberikan (ibuprofen), kesehatannya turun drastis. Dia terengah-engah, detak jantungnya sangat cepat, dia tidak bisa membuka matanya, tidak bisa mengangkat kepalanya, tubuhnya gemetar, dia mulai sakit pada dirinya sendiri dan suhunya naik," kata Dan Collins.
“Kami menelpon kembali dan mereka mengirim ambulans darurat, begitu paramedis tiba disini, mereka berhasil menurunkan temperatur dan statistiknya sedikit, mereka masih lebih tinggi dari normal tetapi tinggi suhu badannya tidak berbahaya lagi” kata Collins.
“Sekarang dia kembali dengan (asetaminofen) dia kembali dari kondisinya yang buruk. Paramedis hanya memberi tahu kami disini bahwa tidak boleh memberikan ibuprofen padanya!”
Beberapa ahli medis terkemuka memperingatkan untuk tidak menggunakan ibuprofen jika suspect virus corona.
Dr Amir Khan, ahli medis dari layanan kesehatan masyarakat Inggris di Al Jazeera mengatakan bahwa ibuprofen memberikan efek yang berbahaya pada penderita virus corona.
"Sementara ibuprofen digunakan untuk mengobati rasa sakit, termasuk sakit kepala dan sakit tenggorokan, bersama dengan pilek, ibuprofen (dapat memberikan efek depresi pada bagian-bagian sistem kekebalan tubuh kita)- bahaya nyata bagi penderita coronavirus," tulis Dr Amir Khan.
“Jika kita minum obat yang dapat meredam respon imun ini, seperti ibuprofen, ini dapat menyebabkan kita tidak melawan infeksi secara efektif, berpotensi mengarah pada penyakit yang lebih lama dengan risiko komplikasi yang lebih tinggi” katanya.