Perintah untuk memberikan bantuan pada santri yang terdampak banjir itu disaksikan oleh camat, lurah, RW dan RT.
“Lalu diserahkan bantuan secara simbolis, ada 2 dus sembako, 5 selimut dan 5 kasur, saya hitung ada lima,” kata Mastur.
Setelah selesai penyerahan bantuan secara simbolis itu, ada salah satu petugas yang datang menyampaikan bahwa bantuan itu ditarik kembali untuk sementara.
“Saya tanya kenapa, ini katanya akan diserahkan secara serentak oleh kelurahan, sesuai data yang diajukan. Katanya begitu,” ujar Mastur.
Pihak pengurus Ma’had pun terpaksa mengembalikan bantuan tersebut.
Mereka berharap, bantuan kasur dan selimut sebanyak 18 buah, sesuai jumlah santri yang terdampak banjir.
“Karena waktu itu asrama ada yang jebol dan digenangi air. Kalau ada kasur, kami sudah tenang,” tutur dia.
Baca Juga: Usai Diperiksa, Terungkap Motif Penumpang Wings Air yang Buka Jendela Darurat Pesawat
Dalam unggahan di akun instagram @fakta.indo, Minggu (16/2/2020), peristiwa ini mendapat beragam komentar dari warganet, ada yang menyesali tindakan tersebut.
Bahkan ada seorang warganet yang mengomentari jika pemberian bantuan ini sebagai alat untuk panjat sosial (pansos).