Otoritas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mencegah pandemi setelah lebih dari 4000 orang terinfeksi di Cina dan 56 orang meninggal setelah tertular virus tersebut.
Pemerintah Beijing mengumumkan bahwa beberapa rumah sakit di kota itu memberikan pasien yang terinfeksi virus corona dengan obat anti-HIV.
Penggunaan obat anti-HIV disebut sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan itu.
"Obat anti-AIDS telah digunakan dan terbukti efektif dalam mengobati virus corona," menurut pernyataan Komisi Kesehatan Kota.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, mereka memiliki stok Lopinavir/Ritonavir yang biasa digunakan untuk pengobatan dan pencegahan HIV/AIDS di Beijing.
Adapun tiga rumah sakit di Beijing yang ditunjuk untuk menangani kasus virus corona yang dikonfirmasi di antaranya Rumah Sakit Ditan Beijing, Rumah Sakit Youan Beijing, dan Pusat Medis No 5 Rumah Sakit Umum PLA.Rumah sakit tersebut telah mulai menggunakan terapi menggunakan Lopinavir dan Ritonavir untuk pengobatan.
Lopinavir dan Ritonavir adalah antiretroviral, yang menghambat kemampuan HIV untuk berikatan dengan sel yang sehat dan bereproduksi.
Kedua obat itu juga sering digunakan dalam kombinasi untuk mengobati penyakit HIV bersama antiretroviral (ARV) lainnya.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet edisi Jumat (24/1/2020) mencatat "manfaat klinis yang substansial" dari penggunaan obat dalam pengobatan Sars, epidemi virus corona yang melanda Cina pada tahun 2002 dan 2003.
Namun, para penulis yaitu para ahli dari berbagai lembaga penelitian medis di China juga mengatakan tidak ada metode pengobatan yang telah terbukti.