Pada pemberitaan yang tersebar di dailymail, menampilkan percakapan Zen dan Fakhri Anang.
Setelah mengetahui jika Zen adalah seorang bocah berusia 14 tahun, Fakhri Anang malah semakin terdorong untuk melancarkan aksi pedofilnya dengan mengajukan pertanyaan "Anda ingin melakukan hal itu (oral seks) juga?".
Pihak penuntut, Michael Bunch mengatakan pada Pengadilan Tinggi Newcastle jika hal serupa terlihat melakukan aksi pedofilia pada percakapan singkat online tersebut.
"Percakapan terus berlanjut. Terdakwa terus bertanya berulang kali untuk mengajak melakukan aktivitas seksual," jelasnya.
Tak hanya itu, Bunch juga menyatakan jika Fakhri Anang bahkan memberikan alamat rumahnya kepada Zen agar ia berkunjung dan melakukan oral seks.
" Dia (Fakhri Anang) memberikan alamat dan menawarkan untuk membayari taksi," lanjut pihak penuntut.
Fakhri Anang terus menghubungi akun bernama Zen tersebut hingga pada tanggal 2 Mei 2017 Zen mengatakan jika ia telah sampai di sekitar rumah Fakhri.
Hingga akhirnya Fakhir Anang ditangkap oleh Guardians of the North pada waktu yang bersamaan, ia mengatakan " Maafkan aku maafkan aku, jangan telfon polisi, aku kesepian dan aku membutuhkan seks," ungkap Bunch.
Ketika diinterogasi pihak polisi Fakhri Anang mengakui kesalahannya dan mengatakan menyesali perbuatannya itu.