Baca Juga: Pernikahannya Hanya Bertahan 6 Bulan, Sosok Ini Bikin Yuni Shara Sampai Trauma, 'Saya Nggak Gila Waktu Itu Sudah Bagus'Wulan menyatakan dirinya sudah tidak tahan terus membina rumah tangga dengan Attila.Artis kelahiran London ini mengaku sempat menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) saat berada dalam pernikahan dengan Attila. "Aku pernah alami KDRT dulu, tapi yah masalahnya sudah selesai," kata Wulan Guritno ketika ditemui Tribunnews.
Wulan mengatakan bahwa KDRT yang diterimanya hampir tidak terekspos publik.Lantaran saat itu ia terlibat dalam sinetron atau serial drama kolosal 'Tutur Tinular' dan 'Miesteri Gunung Merapi'."Sehingga pada saat ada biru atau lebam itu, aku bisa bilang jatuh dari kuda, abis adegan fighting dan sebagainya. Tuhan baik masih kasih aku alibi gitu kan. Tapi ya enggak berani bersuara karena bingung," ucap Wulan. Wulan mengungkapkan bahwa ia malu mengumbar tindakan KDRT suaminya karena pernikahannya dengan Attila tidak direstui orangtuanya.
"Aku malu mengungkapkannya karena memang orangtua dulu bliang memang tidak menyetujui pernikahan saya dengan dia (Atila Syach)," ujar Wulan Guritno.
Rasa malu yang dialami Wulan diyakininya sering menghinggapi wanita korban KDRT lainnya.Dilansir BBC, direktur Rifka Annisa Women's Crisis Center, Suharti, menjelaskan bahwa ada banyak perempuan memilih bertahan meski berada dalam hubungan yang penuh kekerasan.Beberapa perempuan yang jadi korban KDRT juga tidak mau melapor karena beberapa alasan.
Salah satunya kultur masyarakat yang sangat patriarkis dan menempatkan perempuan pada kelas kedua.
Ini membuat perempuan korban KDRT seringkali dihakimi oleh masyarakat karena dianggap penyebab terjadinya kekerasan.
Berdasarkan Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)/Ranah Personal merupakan jenis kekerasan yang paling menonjol dengan mencapai angka 71% atau sebesar 9.637 kasus pada tahun 2018.