Di usia yang begitu muda, anak-anak ini telah mengalami kerugian yang sebagian besar dari kita bahkan tidak bisa bayangkan.
Tiga bersaudara ini sekarang tinggal di sebuah rumah yang kekurangan dalam beberapa hal, tanpa listrik dan atap seng.
Situasinya menjadi begitu mengerikan sehingga mereka menggunakan menggunakan air selokan dan air sungai untuk keperluan rumah tangga mereka seperti memasak, membersihkan dan mencuci pakaian mereka.
Syahadam kini telah mengambil tanggung jawab sebagai kepala keluarga.
Dia mengatakan kepada Harian Metro bahwa mereka merawat ibu mereka yang sakit sampai dia meninggal pada bulan Agustus.
"Sejak saat itu, hidup kita dipenuhi dengan kesulitan tetapi sebagai yang tertua, saya harus tetap kuat dan bahkan mengatakan kepada saudara perempuan saya untuk melakukan hal yang sama," ujar Syahadam.
Terlepas dari kemiskinan mereka, mereka tidak mengeluh karena mereka telah diajarkan untuk menghargai apa yang mereka miliki, dan mereka telah terbiasa dengan kehidupan mereka yang miskin.