Populasi Babi Meningkat Hingga Sebabkan Malapetaka, Petani di Italia Ini Lakukan Protes dan Turun ke Jalan

Hewan itu bebas bergerak sesuai keinginan.

Babi tidak pergi ke kantor atau pabrik, jadi satu-satunya yang dihukum dengan kebebasan ini adalah petani.

Baca Juga: Pria Ini Harus Hentikan Mobilnya Lantaran Puluhan Bayi Babi Hutan Menyebrang Jalan, Ini Video Lucunya

Pagani mengatakan mengatasi masalah ini telah terhambat oleh sikap yang saling bertentangan dari kementerian lingkungan dan pertanian, dengan para pengamat lingkungan yang berpendapat bahwa hewan liar harus dibiarkan berkeliaran secara bebas.

“Mereka mengatakan kehadiran mereka menjaga lingkungan. Sebaliknya, ”katanya.

Baca Juga: Ekspedisi Pribadi Ungkap Hal Miris, Hewan Bermulut Gergaji Sudah Tak Terlihat Lagi, Masuk Dalam Daftar Hewan yang Akan Punah

Giudo Cardelli, seorang pemimpin Coldiretti di provinsi Rimini, mengatakan 21% bisnis pertanian di daerah itu terpaksa tutup karena kerusakan tanah dan ternak yang disebabkan oleh babi hutan.

"Kami selalu mengeluh tetapi tidak pernah dilakukan untuk melindungi kami dari kehancuran ini," katanya.

Teresa Bellanova, yang diangkat sebagai menteri pertanian pada bulan September, berjanji kepada para pemrotes bahwa pemerintah akan memberikan solusi struktural.

Baca Juga: Sempat Ngamuk Nama Anaknya Digunakan Orang Lain, Kini Franda Protes Wajahnya Terpampang di Bak Truk: Kata-katanya Sih Romantis

“Tema hewan liar sangat penting dan kami harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Anda, dunia pertanian. Kami telah membatalkan pemblokiran keputusan untuk pengakuan kerusakan yang disebabkan. Anda dapat menjamin komitmen total kami. Ini adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan hanya oleh daerah, kita juga harus meminta solusi Eropa," ucapnya.

Sementara itu, berburu babi hutan adalah hobi populer di Italia, dan dagingnya adalah makanan pokok masakan Tuscan dan Umbria.