Namun, kisah menariknya bermula ketika ia gagal diterima di Politeknik.
Pria Nigeria ini baru saja menyelesaikan sekolah dan memutuskan mendaftar di Politeknik Kaduna agar bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pilot.
Namun, ia terlambat mengajukan persyaratan dan akhirnya gagal diterima.
Abu Bakar menyadari bahwa menjadi pengangguran bahkan bukan pilihan baginya.
Ia tetap ingin menggapai mimpinya sebagai pilot, maka dia berusaha bekerja di perusahaan pesawat terbang, meskipun itu sebagai petugas kebersihan.
Banyak orang berpikir Abu Bakar tidak akan bertahan lama di pekerjaan itu.
Terlebih, ia hanya menerima upah yang sedikit. Tapi Abu Bakar membuktikan dugaan orang-orang salah.
Tak lama setelah jadi petugas kebersihan, dia segera dipekerjakan sebagai anggota staf lapangan.
Sepanjang perjalanan ini, ia belajar banyak tentang industri penerbangan.
Karena kinerjanya yang bagus, Abu Bakar dipromosikan menjadi anggota awak kabin dengan gaji besar.